Upayakan Revisi Perda Pertalite, Pansus Gelar Hearing dengan Dispenda

Pansus-hearing-dengan-Dispenda.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/HASBULLAH TANJUNG)

Laporan: Hasbullah Tanjung

RIAU ONLINE, PEKANBARU - DPRD Riau melalui Panitia khusus (Pansus) menggelar rapat dengar pendapat (hearing) dengan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Riau terkait revisi Perda Pertalite, Senin, 19 Maret 2018.

Dalam rapat tersebut, Anggota Pansus Revisi Perda PBBKB Pertalite Suhardiman Amby mengaku keberatan dengan usulan penurunan pajak menjadi 7,5 persen yang sebelumnya 10 persen.

"Kalau bisa dinol kan, kita nol kan. Kan ini untuk rakyat, tapi kalau ada UU yang mengunci, ya bagaimana lagi," ujarnya, Senin, 19 Maret 2018.

Dikatakan Politisi yang akrab di sapa Datuk itu, kalau memang mau meringankan beban masyarakat, jangan nanggung-nanggung, kecuali pasokan premium dijamin oleh pemerintah.

"Kalau masalah berkurangnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), kita anggap ini subsidi saja untuk rakyat, pertumbuhan ekonomi kita hanya dua persen, itu yang harus kita perjuangkan," tambahnya.

Baca Juga Pansus Revisi Perda Pertalite Targetkan Kerja Satu Minggu

Apabila nantinya harga Pertalite di Riau sudah turun, Datuk berharap agar pihak terkait turut mengawasi pendistribusian BBM non subsidi ini.


"Jangan pula sampai minyak di Riau ini dibawa ke provinsi tetangga, percuma saja kan," tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan anggota Pansus lainnya Nasril, menurutnya ini merupakan pukulan telak bagi pejabat terkait.

"Ironis memang kita sebagai daerah penghasil minyak tapi minyak kita mahal se-Indonesia, Perda ini ada tahun 2015 lalu, tapi sekarang masyarakat mengeluh karena premium dihilangkan," jelasnya.

Ditambahkannya, masalah PAD yang akan berkurang jangan terlalu dipikirkan, karena kebijakan ini langsung menyentuh ke masyarakat.

Klik Juga Desak DPRD Riau Segera Revisi Perda Pertalite, Mahasiswa: Kami Akan Tagih

Sementara itu, Kadispenda Indra menyatakan bahwa untuk mencari PAD lainnya itu tidak mudah, karena harus dibuatkan Perda baru.

"Mencari PAD baru itu sulit ya, tapi kalau optimalisasi sumber PAD baru, itu baru bisa," ujarnya saat ditemui usai rapat.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id