Kencing Anda Bernanah? Ini Penyebab Utamanya

Buang-Air-Kencing.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE - Perilaku seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan sangat rentan dengan infeksi menular seksual. Dari begitu banyak keluhan, keluhan Infeksi Menular Seksual (IMS) pada pria yang sering timbul adalah kencing nanah atau keluarnya cairan dari kelamin.

 

Dalam dunia medis, kencing nanah atau keluar cairan dari kelamin pria dapat disebabkan oleh beberapa kuman. (Baca Juga: Gatal di Kemaluan Jangan Dianggap Remeh. Ini Bahayanya

 

Menurut dr Jessica Florencia, Anggota Redaksi Medis Kedokteran Umum KlikDokter.com, ada 3 penyebab utama perlu diwaspadai:

 

1. Gonore

Gonore disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrheae. Keluhannya adalah:

- Kencing nanah,
- rasa gatal dan panas di bagian ujung penis,
- rasa nyeri pada saat kencing,
- terkadang kencing nanah disertai darah,
- dan sering kencing

 


2. Infeksi Genital Non-Spesifik

Infeksi genital non-spesifik dapat disebabkan oleh banyak kuman, dan 75 persennya disebabkan kuman Chlamydia trachomatis. Keluhannya adalah:

- Sakit saat kencing,
- Sering kencing,
- rasa tidak nyaman pada penis,
- keluar nanah dari kelamin.

 

3. Trikomoniasis

Trikomoniasis disebabkan oleh kuman Trichomonasvaginalis. Keluhannya adalah:

- Sakit kencing,
- Banyak kencing,
- Keluar nanah dari kelamin.

 

Keluhan Lainnya dan Cara Pengobatannya

Bila terdapat keluhan sering kencing, tuturnya, nyeri saat kencing, dan keluarnya cairan baik nanah mau pun tidak, maka sebaiknya segera menghubungi dokter untuk pengobatan yang tepat. (Klik Juga: Sering Tahan Kencing? Mulai Sekarang Hentikan

 

"Jangan sembarangan minum obat dengan aturan maupun jenis yang tidak tepat. Jangan juga menggunakan cara-cara pengobatan tidak sesuai seperti merendam dengan air panas atau menggunakan salep sembarangan," ingatnya.

 

Penanganan yang sembarangan bukannya akan menyembuhkan, melainkan akan membuat kondisi menjadi semakin memberat sehingga malah dapat membuat infeksi semakin menyebar.

Dengan mengunjungi dokter, maka dokter dapat melakukan pemeriksaan diagnostic dan memberikan antibiotik yang sesuai untuk mengobati infeksi yang terjadi.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline