Begini Kondisi Warga Negara Indonesia di Amerika saat Demo George Flyod

Unjuk-rasa-demo-George-Flyod.jpg
(REUTERS)

RIAU ONLINE, MINNESOTA-Kerusuhan bernuasan SARA dan berakhir dengan penjarahan masih terus berlangung di Amerika. Hampir seluruh kota di Amerika merasakan dampaknya.

Kerusuhan berawal dari tewasnya, Georger Flyod, seorang pria kulit hitam. Dia tewas setelah lehernya ditindih menggunakan lutut oleh polisi bernama Derek Chauvin. Gelombang unjuk rasa terus terjadi hingga saat ini.

Sekitar 2000 warga negara Indonesia (WNI), tinggal di dekat lokasi demonstrasi disertai kerusuhan di Amerika Serikat saat ini.

Antara melaporkan, sejumlah unjuk rasa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Amerika Serikat berujung ricuh dan menyebabkan setidaknya dua warga sipil tewas.

Di samping beberapa anggota kepolisian terluka, sejumlah toko dijarah massa, dan fasilitas umum rusak.

Informasi itu diperoleh dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Chicago lewat pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 31 Mei 2020.

KJRI Chicago mengabarkan, tidak ada WNI yang jadi korban insiden bentrok pengunjuk rasa dan kepolisian di AS.


Unjuk rasa yang bermula berlangsung di Minneapolis, Minnesota, meluas ke setidaknya 30 kota di AS.

Beberapa di antaranya termasuk San Fransisco dan Los Angeles di California; Portland di Oregon; Houston dan Dallas di Texas; Atlanta di Georgia; Richmond di Virginia; Phoenix di Arizona; New York dan Seattle di Washington; Virginia dan Charlotte di North Carolina.

Sementara itu di daerah Midwest yang jadi wilayah kerja KJRI Chicago, aksi unjuk rasa berlangsung di kota kembar Minneapolis dan St. Paul di Minnesota; Indianapolis di Indiana; Des Moines di Iowa; Cincinnati dan Columbus di Ohio; Omaha di Nebraska; Detroit di Michigan dan Fargo di North Dakota.

Di samping korban jiwa dan luka-luka, menurut pantauan KJRI Chicago, sejumlah pertokoan di Chicago dan Indiana dijarah sekelompok massa.

"Penjarahan terjadi di toko swalayan termasuk toko ponsel AT&T, toko peralatan olahraga Nike dan Footlocker, serta toko serba ada Macy's yang berada dekat lokasi unjuk rasa," terang KJRI Chicago menyampaikan situasi yang terjadi, Sabtu 30 Mei 2020.

Tidak hanya pertokoan, beberapa kantor polisi pun turut dibakar massa, di antaranya di kantor kepolisan 3rd Precint, Minneapolis, Minnesota, Jumat, 29 Mei 2020, dan kantor kepolisian di Ferguson, Missouri, pada pukul 24:00, Sabtu.

Satu mobil milik kepolisian di Indianapolis juga dibakar massa.

Akibat bentrok, setidaknya puluhan pengunjuk rasa ditangkap oleh kepolisian karena dinilai telah melanggar aturan jam malam serta merusak fasilitas umum.

Kepolisian Minnesota menangkap sekitar 70 pengunjuk rasa, sementara Kepolisian Chicago di Illinois menahan kurang lebih 108 orang yang diduga merusak fasilitas umum.

Sementara itu di Detroit, kepolisian setempat menangkap 40 pengunjuk rasa yang 75 persen di antaranya berasal dari luar kota, demikian kata otoritas terkait. Di Colombus, kepolisian menangkap 11 pengunjuk rasa karena diyakini berbuat kerusakan.

Kemudian di negara bagian Wisconsin, 50 orang juga ditangkap kepolisian setempat.

Setelah adanya insiden tersebut, beberapa negara bagian dan pemerintah kota memberlakukan jam malam, menurunkan pasukan tambahan, dan menutup sejumlah ruas jalan tol guna membatasi pergerakan massa. Artikel ini sudah terbit di Pikiranrakyat