RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tiga sekolah dasar (SD) dan satu sekolah menengah pertama (SMP) negeri di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, tidak menerima murid baru lagi.
Hal ini disampaikan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (PKH). Meski begitu, Satgas PKH tidak melarang proses belajar mengajar saat ini.
"Kita tunggu ada solusi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Sambil ini berjalan jangan ada pendaftaran baru dalam TNTN, kalau nambah ini jadi modus nanti. Tambah dan akan bertambah terus," kata Wakil Komandan Satgas PKH, Mayjen TNI Dodi Triwinanto, saat menerima kunjungan Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI di Kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Kamis, 11 Juli 2025.
Mayjen Dodi mengimbau para orang tua mendaftarkan anaknya di sekolah yang berada di luar TNTN. Seperti sekolah yang terdekat di Kawasan Hutan Tanaman Industri.
Hal itu disampaikan Mayjen Dodi menjawab pertanyaan dari salah seorang Anggota BAM DPR RI, Slamet Ariyadi bahwa adanya laporan masyarakat terkait TNTN pada 2 Juli lalu ke Senayan. Menurutnya dilaporkan pada audiensi itu masyarakat menilai ada sabotase pendidikan.
"Ini perlu diperjelas, 4 SDN dan SMP ini sudah di bawah naungan pemerintahan. PKH minta untuk tidak menerima murid baru. Kami dukung tapi perlu jelas langkah yang lebih restoratif dan tidak menimbulkan kesan represif karena presiden tak ingin satupun rakyat menderita," ucapnya.
Senada dengan satgas Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid juga mengarahkan agar warga yang tinggal di dalam kawasan tersebut mulai menyekolahkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan yang berada di luar TNTN.
“Sudah kita antisipasi supaya jangan mendaftar ke sana lagi, tapi bisa mendaftar ke sekolah yang berada di luar. Kan tidak semua desa ini masuk dalam kawasan hutan, dusun-dusunnya saja yang masuk dalam kawasan hutan,” jelas Wahid.
Meski demikian, pemerintah tetap memberi ruang bagi siswa yang sudah lebih dulu bersekolah di sana. Mereka masih diperbolehkan untuk menyelesaikan pendidikan hingga lulus, tanpa harus pindah mendadak ke sekolah lain.(ANTARA)