RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pendapatan negara dari Provinsi Riau mencapai Rp10,45 triliun dari Januari hingga Mei 2025.
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi (Kanwil DJPb) Riau mencatat pendapatan yang mengalami pertumbuhan tajam sebesar 52,14 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Kepala Kanwil DJPb Riau, Heni Kartikawati, menyebut pertumbuhan ini utamanya ditopan lonjakan penerimaan pajak lainnya sebesar 33,61 persen, serta peningkatan bea keluar yang naik 821,75 persen secara tahunan.
"Bea Cukai mencatatkan kinerja paling mencolok, dengan capaian 222,98 persen dari target tahunan atau setara Rp4,26 triliun. Menjadi tulang punggung pendapatan negara di wilayah ini," katanya, Kamis, 19 Juni 2025.
Meski begitu, pendapatan dari Pajak Penghasilan (PPh) mengalami kontraksi 2,11 persen yang turut menekan kinerja pajak secara keseluruhan. Sama halnya dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga mengalami penurunan 3,97 persen, hanya mencapai Rp533,79 miliar.
Secara makro, Heni menyebut geliat ekonomi regional Riau tetap terjaga, meskipun neraca Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara daerah kembali mengalami defisit sebesar Rp806,33 miliar. Ini berbalik dari kondisi bulan sebelumnya yang sempat mencatatkan surplus.
"Dari sektor eksternal, nilai ekspor Riau masih tinggi mencapai 7,93 miliar dolar Amerika Serikat, dengan dominasi 97,78 persen dari sektor industri pengolahan. Sementara impor sebesar 0,71 miliar dolar AS sebagian besar berupa bahan baku dan penolong," jelas Heni.
Sementara dari sisi harga, Riau mengalami deflasi 0,78 persen bulanan atau "month to month" pada Mei 2025. Hal ini dipicu penurunan harga komoditas pangan seperti cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit.
Perkembangan positif juga terlihat pada kinerja belanja negara di Provinsi Riau hingga 31 Mei 2025. Seperti pada pos Belanja Transfer ke Daerah, yang tumbuh sebesar 7,06 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 5,35 persen. Kemudian Dana Bagi Hasil (DBH) yang melonjak signifikan hingga 20,80 persen.
Namun demikian, secara keseluruhan, belanja negara di Riau hingga akhir Mei 2025 tercatat sebesar Rp11,26 triliun, mengalami penurunan 2,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kontraksi terutama terjadi pada Belanja Pemerintah Pusat yang menyusut 25,86 persen, akibat pemangkasan pagu anggaran.
Di sisi lain, belanja untuk pegawai dan bantuan sosial masih tumbuh, menjadi penyangga dalam menjaga stabilitas fiskal regional.(ANTARA)