Thierry Henry Murka Messi Dicemooh Suporter PSG, Sarankan Kembali ke Barca

Mbappe-Messi.jpg
((Instagram/@psg))

RIAU ONLINE, PARIS-Lionel Messi kembali dicemooh suporter Paris Saint-Germain (PSG). Aksi itu tampaknya  sendiri kini jadi 'tren' saat klub raksasa Prancis itu main kandang di Stadion Parc des Princes.

Terbaru, Messi kembali disoraki oleh suporter sendiri daat PSG dipermukan Lyon 0-1 dalam laga lanjutan di Paris, Senin (3/4/2023).

Ini bukanlah pertama kalinya Messi disiuli suporter sendiri di stadion PSG. Penyerang 35 tahun itu praktis sudah konstan mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan dalam beberapa waktu terakhir ini.

Messi sebelumnya juga pernah dicemooh setelah PSG tersingkir dari Liga Champions di tangan Bayern Munich. Kapten Timnas Argentina itu juga disiuli saat tampil di laga kandang Liga Prancis kontra Rennes dan Lyon.

Dalam dua pertandingan tersebut, PSG pun dipermalukan di kandang sendiri di Parc des Princes. Melawan Rennes kalah 0-2 dan melawan Lyon kalah 0-1.


Masa depan Messi di PSG sendiri masih belum jelas. Kontrak sang megabintang akan habis di akhir musim ini.

Mantan rekan setim Messi di Barcelona, Thierry Henry menyarankan La Pulga --julukan Messi-- untuk kembali ke Barcelona pada musim panas nanti, alih-alih mengekstensi kontraknya di PSG.

Messi sendiri juga dikaitkan dengan kepindahan ke MLS, Arab Saudi, dan bahkan kembali ke klub pertamanya, Newell's Old Boys. Akan tetapi, opsi yang paling memungkinkan adalah pindah ke tempat dia menjadi pemain terbaik di dunia.

"Ini bukan informasi, ini adalah sebuah harapan. Messi harus kembali ke Barcelona, demi kecintaannya pada sepak bola dan karena dia tidak pergi sebagaimana mestinya. Air mata saat perpisahannya menunjukkan hal itu kepada saya," kata Henry seperti dimuat Tribal Football, Selasa (4/4/2023).

"Saya kira Leo harus segera meninggalkan Paris. Memalukan mendengar ejekan dari Parc des Princes. Anda tidak dapat bersiul ke salah satu pemain terbaik di tim yang memiliki 13 gol dan 13 assist,” kata legenda sepak bola Prancis itu.

“Tidak mudah memimpin orkestra dengan tiga konduktor (Messi, Neymar, dan Kylian Mbappe) di PSG. Di Argentina, dia adalah bosnya. Anda lihat bagaimana para pemain Argentina memandangnya. Mereka akan mati untuknya, tapi di sini (PSG) berbeda," tukas Henry dikutip dari suara.com