Survei RiauOnline Ungkap Keluhan Warga, Puluhan Lapak PKL di Pekanbaru Ditertibkan

Satpol-pp-tertibkan-lapak-pkl.jpg
(Herianto Wibowo/RIAU ONLINE)

Reporter: Herianto Wibowo

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) semi permanen di Kota Pekanbaru ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kamis 24 April 2025.

Penertiban ini merupakan tindak lanjut dari hasil survei Litbang RiauOnline yang menyoroti berbagai persoalan krusial di tengah masyarakat, termasuk keberadaan PKL di kawasan publik.

Survei dilakukan pada 6–20 Maret 2025 terhadap 410 responden dari 41 kelurahan di 15 kecamatan. Hasilnya, 41,71% responden menyebut banjir sebagai masalah utama di Pekanbaru, disusul jalan rusak 27,80%, sampah 15,37%, parkir liar 12,93%, gelandangan dan pengemis 1,71%, serta PKL 0,49%.

Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, sebelumnya telah menerima pemaparan hasil survei tersebut dari tim Litbang RiauOnline.

“Hasil survei ini menjadi masukan penting bagi kami dalam menyusun langkah-langkah strategis ke depan,” ujar Agung dalam pertemuan di rumah dinasnya, Selasa 22 April 2025.


Menindaklanjuti temuan tersebut, Satpol PP bersama DLHK Kota Pekanbaru turun langsung menertibkan lapak-lapak liar yang berdiri di trotoar jalan dan area taman kota.

"Kita tertibkan PKL di seputaran taman kota dan Hotel Aryaduta untuk mendukung upaya penataan kota agar lebih aman, nyaman, dan memiliki nilai estetika," kata Kepala Satpol PP Pekanbaru, Zulfahmi Adrian.

Ia menyebutkan penertiban ini juga merespons permintaan dari pihak Kecamatan Pekanbaru Kota yang sebelumnya telah melakukan langkah preventif hingga pemberian peringatan kepada para pedagang.

"Ada sekitar 20-an lapak yang kita tertibkan. Termasuk pemutusan jaringan listrik oleh pihak PLN terhadap lapak-lapak tersebut," jelasnya.

Material lapak seperti kayu dan seng diangkut oleh petugas DLHK, dan trotoar dikembalikan ke fungsinya sebagai fasilitas pejalan kaki.

Penertiban juga menyasar PKL di sekitar Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Sumatera. Petugas mengimbau para pedagang untuk tidak lagi berjualan di kawasan tersebut.

"PKL kami arahkan untuk menempati lokasi-lokasi yang telah disediakan, seperti kawasan Bundaran Keris, Jalan Diponegoro, dan Kuliner Malam Jalan Cut Nyak Dien," pungkas Zulfahmi.