Reporter: Herianto Wibowo
RIAU ONLINE, PEKANBARU — Keberadaan warung remang-remang di Kota Pekanbaru menjadi sorotan tajam masyarakat. Hasil survei Litbang RiauOnline menunjukkan 88,05 persen warga merasa terganggu dengan aktivitas warung tersebut, yang diduga kerap menjadi tempat praktik prostitusi, mabuk-mabukan, hingga peredaran narkoba.
Survei yang dilakukan pada 6–20 Maret 2025 ini melibatkan 410 responden dari 41 kelurahan di 15 kecamatan se-Kota Pekanbaru. Sebanyak 205 laki-laki dan 205 perempuan dilibatkan dengan tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen dan margin of error 5 persen.
Sebanyak 88,29 persen warga mendukung agar Pemerintah Kota Pekanbaru menutup selamanya tempat hiburan dan warung remang-remang yang berada di dekat pemukiman warga.
Tak hanya itu, sebanyak 95,85 persen responden juga menyatakan dukungannya agar izin usaha tempat hiburan yang terbukti menjadi lokasi prostitusi dan peredaran narkoba dicabut secara permanen.
Sebelumnya, Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho menerima langsung pemaparan hasil survei dari tim Penelitian dan Pengembangan (Litbang) RiauOnline, yang mengungkap sejumlah persoalan prioritas yang menjadi perhatian masyarakat Kota Pekanbaru.
Pemaparan tersebut berlangsung di kediaman resmi Wali Kota Pekanbaru di Jalan Ahmad Yani, Selasa 22 April 2025 sore.
“Satpol PP harus bekerja cepat. Tempat hiburan dan warung remang-remang yang meresahkan warga harus segera ditertibkan. Jika ada yang terbukti sebagai lokasi jual beli narkoba, saya minta izinnya dicabut,” tegas Agung usai menerima hasil survei.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada RiauOnline atas inisiatifnya dalam menghadirkan data objektif yang dapat dijadikan pijakan dalam pengambilan kebijakan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada RiauOnline yang menjadi satu-satunya media di Riau yang memiliki badan Litbang. Hasil survei ini sangat bermanfaat, menambah semangat saya untuk bekerja dan memberi kami pemahaman tentang kebutuhan nyata masyarakat Pekanbaru,” ujar Agung.
CEO RiauOnline, Fakhrurodzi, berharap hasil survei ini dapat digunakan Pemko Pekanbaru untuk menyusun kebijakan publik yang tepat sasaran.
“Kami berharap survei ini bisa menjadi masukan yang konstruktif bagi pemerintah kota dalam menciptakan ide dan gagasan yang berdampak positif untuk kemajuan Pekanbaru,” tuturnya.