RIAU ONLINE - Presiden Prabowo Subianto turut menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, 1 Mei 2025, yang dilaksanakan di Lapangan Silang Monas.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menyampaikan sejumlah janji kepada kaum buruh. Di hadapan ratusan ribu buruh dari berbagai serikat, Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk memperbaiki nasib dan memberikan perlindungan hukum bagi para pekerja.
Adapun janji-janji Prabowo di Hari Buruh untuk para pekerja, di antaranya:
1. Pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT)
Presiden Prabowo menjanjikan bahwa pembahasan dan pengesahan RUU PPRT akan diselesaikan dalam tiga bulan ke depan.
“Kita akan segera meloloskan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga. Wakil Ketua DPR yang hadir, Pak Dasco melaporkan kepada saya minggu depan RUU ini akan mulai segera dibahas,” kata Presiden Prabowo.
RUU PPRT bergulir sejak 2004 atau telah diusulkan selama 20 tahun lebih. RUU PPRT pertama kali diusulkan oleh Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT) pada 2004 ke DPR RI.
Rancangan undang-undang itu juga telah beberapa kali masuk program legislasi nasional (prolegnas) mulai dari tahun 2010–2014. Kemudian, RUU PPRT juga kembali masuk prolegnas pada periode 2019–2024.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengonfirmasi bahwa pembahasan akan segera dimulai dan telah mendapat persetujuan pimpinan DPR.
2. Pertemukan Buruh dan Pengusaha di Istana
Prabowo juga menyatakan akan mengadakan pertemuan antara 150 pimpinan serikat buruh dan 150 pemilik perusahaan di Istana Bogor dalam waktu dekat. Tujuannya, mencari titik temu antara kepentingan pekerja dan pengusaha dalam suasana dialog yang setara.
“Dalam waktu dekat saya akan mengadakan suatu pertemuan di Istana Bogor, 150 pimpinan buruh akan saya pertemukan dengan 150 pemimpin-pemimpin perusahaan. Kita akan duduk bersama-sama,” kata Presiden.
Presiden menyebut dirinya bakal mengingatkan para pemilik usaha untuk tidak memikirkan kepentingan dirinya sendiri, dan meninggalkan kelompok buruh.
3. Ratifikasi Konvensi ILO 188 Lindungi Penangkapan Ikan
Presiden merespons langsung usulan serikat buruh untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 Tahun 2007 tentang Perlindungan Pekerja dalam Penangkapan Ikan.
Konvensi ini bertujuan melindungi pekerja sektor perikanan, termasuk anak buah kapal (ABK), yang selama ini rentan terhadap eksploitasi.
Presiden memberi sinyal ratifikasi itu juga akan menjadi salah satu isu yang dipelajari oleh Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, yang juga akan segera dibentuk oleh Presiden.
“Saran dari Pak Jumhur, undang-undang pekerja di laut, kapal-kapal, kita juga akan segera akan meminta (diratifikasi menjadi) undang-undang,” kata Presiden Prabowo.
4. Pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional
Sebagai "hadiah May Day", Presiden mengumumkan pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional yang berisi tokoh-tokoh buruh dari seluruh Indonesia.
Dewan ini akan memberi nasihat langsung kepada Presiden mengenai regulasi dan undang-undang yang dianggap tidak berpihak kepada pekerja.
"Sebagai hadiah untuk kaum buruh hari ini, saya akan segera membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional," kata Presiden Prabowo.
5. Komitmen Menghapus Sistem Outsourcing
Presiden menyatakan keinginannya untuk menghapus sistem outsourcing, namun menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dengan kepentingan investor agar lapangan kerja tetap terbuka.
Isu ini akan menjadi salah satu fokus utama Dewan Kesejahteraan Buruh yang akan dibentuk.
"Kita ingin hapus outsourcing. Tapi saudara, kita juga harus realistis, harus menjaga kepentingan para investor juga. Kalau mereka tidak investasi, tidak ada pabrik, kalian tidak bekerja," ujar Presiden.
6. Dukungan Pengusulan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional
Presiden juga menyatakan dukungan terhadap pengusulan aktivis buruh Marsinah sebagai Pahlawan Nasional. Marsinah dikenal sebagai simbol perjuangan buruh Indonesia dan menjadi ikon perlawanan terhadap ketidakadilan setelah kematiannya pada 1993 akibat aktivitas buruh yang ia lakukan.
"Asal seluruh pimpinan buruh mewakili kaum buruh, saya akan mendukung Marsinah menjadi Pahlawan Nasional," katanya menegaskan.
Marsinah dikenang sebagai simbol keteguhan dan keberanian dalam memperjuangkan keadilan bagi para pekerja, dan setiap Hari Buruh Internasional, semangat perjuangannya terus dihidupkan oleh berbagai kalangan.
Dalam pidatonya yang berlangsung sekitar satu jam, Prabowo menekankan bahwa negara tidak akan tinggal diam terhadap ketidakadilan yang dialami buruh. Ia menyebutkan berbagai program bantuan pemerintah seperti subsidi listrik dan bantuan tunai langsung sebagai bentuk upaya menjaga kesejahteraan rakyat.
Pidato dan janji-janji Presiden Prabowo disambut antusias oleh pimpinan serikat buruh dan para peserta May Day. Sejumlah tokoh buruh nasional seperti Said Iqbal, Jumhur Hidayat, dan Elly Rosita Silaban turut hadir dalam acara tersebut, mendampingi Presiden di atas panggung utama.(ANTARA)