Gubernur Riau Imbau Sekolah Tak Gelar Studi Tour untuk Rekreasi

Gubri-pimpin-upacara-hardiknas.jpg
(WINDA MAYMA TURNIP/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Abdul Wahid mengimbau sekolah untuk tidak menggelar studi tour dengan kepentingan rekreasi. Ia menekankan, study tour pada dasarnya bertujuan untuk edukasi agar siswa relevan dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari.

"Study tour itu kalau untuk ekspedisi pendidikan, boleh. Tapi kalau untuk sekedar rekreasi tidak boleh," ujarnya, Jumat, 2 Mei 2025.

Selain itu, ia juga menegaskan agar acara perpisahan sekolah digelar sederhana di sekolah. Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 1004/1000.3.4.4/ Disdik/2025 tentang Larangan Pelaksanaan Perpisahan Sekolah SMA/SMK sederajat, baik itu negeri maupun swasta di hotel.

"Saya larang acara perpisahan yang bermewah-mewah dan dilakukan di luar sekolah. Kalau mau gelar perpisahan, silahkan di sekolah secara sederhana," jelasnya.


Dalam SE tersebut, ia juga menekankan agar sekolah menggelar kegiatan yang bersifat sukarela dan tidak memungut biaya tinggi kepada orang tua.

Sekolah juga diwajibkan menjaga transparansi, akuntabilitas, serta memastikan kegiatan tidak menjadi ajang pemborosan. Kepala sekolah diminta bertanggung jawab agar kegiatan tidak melanggar aturan dan menimbulkan polemik.

Ia menegaskan bahwa pendidikan harus berpihak pada masyarakat, bukan menjadi beban tambahan yang tidak perlu.

“Kalau banyak biaya ini biaya itu lagi, partisipasi siswa untuk bersekolah tentu bisa menjadi lebih rendah. Saya tidak ingin acara perpisahan membebani orang tua, sampai mereka harus minjam sana sini agar anaknya tidak malu karena tidak bisa ikut perpisahan. Saya tidak mau itu terjadi," pungkasnya.