Bukan Salah Tangkap, Polda Riau Ungkap Peran Dedi dan Zainuri dalam Kasus 13 Kg Sabu

Kombes-Putu-Yudha-Prawira-interogasi-pelaku3.jpg
(DEFRI CANDRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau menegaskan tidak ada insiden salah tangkap dalam pengungkapan kasus narkotika dalam jumlah besar yang dilakukan dalam beberapa waktu lalu.

Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Putu Yudha Prawira, menyebut Dedi dan Zainuri yang disebut sebagai korban salah tangkap, memang berkaitan dengan pengungkapan kasus 13 bungkus besar sabu yang dibawa oleh seorang kurir. Ia menyebut Zainur dan Dedi terlibat dalam perkara ini sehingga harus menjalani pemeriksaan intensif.

Kombes Putu mengungkap keduanya dibebaskan karena belum memenuhi alat bukti yang cukup.

"Dedi menyuruh Zainuri untuk menjemput seseorang di Terminal Surabaya untuk kemudian diantar ke Madura. Itu atas perintah dari pemilik barang yang berada di Madura," ungkap Kombes Putu, Jumat, 2 Mei 2025.

Selain itu, Zainuri juga mengaku telah menjemput tersangka kurir yang membawa 13 bungkus besar sabu, yang kemudian diamankan tim Ditresnarkoba Polda Riau di Pekanbaru. Zainuri juga disebut menerima dana Rp1 juta dari pihak pemilik barang di Madura.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, kedua orang ini kita pulangkan karena belum terpenuhi alat bukti terkait keterlibatannya dalam perkara 13 paket sabu ini," kata Kombes Putu.


"Namun, mereka tetap punya kaitan dalam peristiwa ini, jadi kalau dikatakan salah tangkap saya rasa kurang tepat,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap Dedi dan Zainuri dilakukan secara intensif, bukan dalam bentuk penyekapan. Hal ini sebagai bagian dari proses pendalaman terhadap jaringan narkoba yang berusaha disamarkan oleh para bandar dengan berbagai modus.

"Modus para bandar narkoba saat ini semakin licik. Mereka berusaha memutus rantai jaringan agar tidak sampai ke otak pelakunya,” katanya.

"Mereka juga memanfaatkan orang-orang yang mungkin tidak tahu-menahu soal peredaran narkoba, dan menggunakan berbagai trik untuk mengelabui petugas," tambahnya.

Kombes Putu menyampaikan bahwa Polda Riau tidak akan menyerah dalam menghadapi kejahatan narkotika yang telah merusak generasi bangsa. Ia menegaskan bahwa penindakan tidak akan berhenti pada kurir semata.

“Ini adalah komitmen Polda Riau untuk memberantas narkoba dan menjawab keluhan masyarakat, kenapa hanya kurir saja yang ditangkap. Ini bukti bahwa kita kembangkan terus sampai ke akar-akarnya," katanya.

"Kita tidak boleh kalah dengan para bandar atau jaringan narkoba ini kalau kita benar-benar ingin membasmi dan membersihkan narkoba dari negeri tercinta Indonesia,” pungkasnya.