Akankah Tiga Direksi Bank Riau Kepri Bisa Isi Kekosongan Posisi Dirut?

Sekdaprov-Riau-Ahmad-Hijazi-di-LAM.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kekosongan posisi Direktur Utama Bank Riau Kepri (BRK) yang ditinggalkan Irvandi Gustari, membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sebagai pemegang saham mayoritas untuk mengubah strategi. 

Pemprov Riau memberikan kepercayaan penuh kepada tiga Direksi BRK untuk membawa bank milik daerah itu tetap berlayar sesuai alurnya. 

"Untuk kekosongan Direktur Utama sementara kita serahkan kepada tiga Direksi sekarang yang ada," kata Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi, Sabtu, 27 April 2019.

Ketiga direksi tersebut antara lain, Direktur Operasional Deny Mulya Akbar, Direktur Kepatuhan dan Managemen Risiko Eka Afriadi dan Direktur Kredit dan Syariah Tengkoe Irawan.


Bagi Tengkoe Irawan ini merupakan amanah harus diembannya usai dipilih dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), Senin malam, 22 April 2019. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Divisi Rencana Strategis BRK di masa Irvandi Gustari. 

Hijazi menjelaskan, kinerja ketiganya sudah tidak perlu lagi dipertanyakan. Kehadiran mereka juga sudah hasil dari RUPS-LB. Dengan demikian, tuturnya, bisa diartikan mereka bekerja secara kolektif dan kolegial.

Sembari ketiganya bekerja, jelas mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Kepulauan Riau itu, Tim Panitia Seleksi dibentuk, kemudian diharapkan mampu merumuskan siapa pantas untuk duduk mengisi posisi Direktur Utama.

Pansel, tuturnya, digodok Biro Perekonomian disiapkan secara administrasi kemudian diserahkan kepada Gubernur untuk kemudian ditetapkan.

"Jadi prosedurnya seperti itu. Tapi saat ini Pansel belum terbentuk, karena kita secara administrasi baru mengumpulkan kelembagaan yang didudukan sebagai anggota pansel. Secara administrasi sudah kita lakukan dan menyerahkan nama-namanya," pungkas Hijazi.