Kabar Kemerdekaan Baru Sampai di Riau Pada September 1945

BENDERA.jpg
(INTERNET)

RIAUONLINE, PEKANBARU – Jelang peringatan ke-70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2015 ini, Riau memiliki sejarah kemerdekaannya sendiri. Pelaku sejarah perjuangan kemerdekaan di Riau menceritakannya untuk RIAUONLINE.CO.ID.

 

"Ketika itu Tahun 1945," Abdullah, veteran Riau mulai mengisahkan sejarah kemerdekaan di Riau.

 

"Kabar kemerdekaan baru sampai di Pekanbaru pada pertengahan bulan September 1945, tepatnya 14 September. Padahal kemerdekaan sudah diproklamsikan di Jakarta pada 17 Agustus 1945," lanjut Abdullah.

 

Kesulitan komunikasi saat itu,menjadi kendala utama lambatnya kabar kemerdekaan sampai di Pekanbaru.



“Riau itu baru merdeka pada pertengahan Bulan September. Karena waktu itu alat komunikasi sangat sulit dan terbatas. Hampir semua alat komunikasi penting dipegang oleh Jepang, jadi Riau baru merdeka sebulan setelah Proklamasi dikumandangkan,” jelas veteran yang sudah berusia 85 tahun ini.

 


Tempat pertama kali Bendera Merah Putih dikibarkan  di depan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau di Jl. Riau Pekanbaru. Tempat bersejarah tersebut kini sudah rata dengan tanah.

 


Ketua Legiun Veteran Indonesia wilayah Riau, Soegirinoto, membenarkan apa yang disampaikan Abdullah. "Dulu Bendera Merah Putih pertama kali berkibar di depan Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi yang lama. Sebelum menjadi kantor PU, gedung tersebut adalah Kantor Pos Senapelan (Pekanbaru) yang sekarang bangunannya sudah rata dengan tanah," ungkap Soegirinoto.



Menurutnya, di depan Kantor Pos itu dulu ada tiang bendera yang digunakan sebagai tempat pengibaran Bendera Merah Putih untuk pertama kalinya di Pekanbaru dan bahkan Riau. "Tapi sayang, monumen bersejarah tersebut dihancurkan. Sangat disayangkan,” ucapnya bernada kecewa.



Jika dikebanyakan tempat di daerah lain, lanjut Soegirinoto, situs sejarah itu dipelihara dan dilestarikan dengan baik. Di daerah ini peninggalan bersejarah malah diabaikan dan dirusak.

 

"Maka wajar saja jika generasi muda tak ingat bahkan tak tahu sejarah heroik para pahlawannya dahulu," ungkapnya.


Minimnya kepedulian Pemerintah Kota Pekanbaru dan Pemerintah Daerah Provinsi Riau dalam melestarikan objek sejarah, membuat banyak sekali situs-situs sejarah yang hilang. Ada juga sebagian situs yang dipugar namun pemugaran malah membuat situs tersebut tak lagi memiliki keotentikan sejarah seperti aslinya.

 

(KLIK JUGA: Duarr..Granat Nyoto Tewaskan Pasukan Belanda



Kedua veteran yang usianya beda 3 tahun tersebut, tampak masih bugar fisiknya walaupun usia sudah renta. Mereka masih bersemangat menceritakan setiap pengalamannya ketika dijumpai di kantor Legiun Veteran Indonesia, Riau.

 

Karena kecintaannya kepada daerah dan negara ini, mereka mudah sekali terbawa emosional ketika berceritera. Ekspresi senang, sedih dan marah tampak tergurat di wajahnya yang keriputnya.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline