Produknya Diboikot Singapura, Ini Kata Sinar Mas

Kebakaran-Hutan-dan-Lahan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAUONLINE, JAKARTA - Singapura mengambil langkah tegas terhadap perusahaan pembakar lahan di Indonesia. Jaringan super market terbesar di Singapura melarang produk kertas dari perusahaan Asia Pulp & Paper beredar di pusat perbelanjaan negara tersebut. Singapura boikot produk APP menyusul pemerintah Indonesia menemukan adanya titik api di area konsesi perusahaan itu.

 

Manager Director PT Sinar Mas Gandi Sulistiyanto menuduh jaringan supermarket Singapura telah melakukan boikot sepihak terhadap produknya. “Beberapa perusahaan ini telah melakukan boikot sepihak karena kami tidak pernah dimintai klarifikasi,” kata Gandi di kantornya, Senin, 12 Oktober 2015. Sebagaimana dikutip RIAUONLINE.CO.ID dari laman Tempo.co. (KLIK: Api tak di Riau, BNPB Fokus Padamkan di Sumsel)

 

Menurut Gandi, Sinar Mas sebagai induk usaha Asia Pulp and Paper (APP) hanya menerima pemberitahuan bahwa Dewan Lingkungan Singapura (SEC) telah mencabut sertifikasi hijau milik Universal Sovereign Trading, yang merupakan distributor eksklusif produk APP di Singapura. SEC juga meminta 16 jaringan supermarket di Singapura berhenti menjual produk APP dan empat perusahaan lain hingga selesainya penyelidikan soal penyebab kebakaran di wilayah konsesi masing-masing.

 


Boikot itu diserukan setelah pemerintah Indonesia mengumumkan adanya titik api di area konsesi APP dan empat perusahaan lain. “Ini sangat disayangkan,” ucap Gandi. (LIHAT: Siti Nurbaya: Rakyat Riau Marah Sekali)

 

Gandi menyatakan seharusnya Singapura lebih dulu membuktikan kesalahan APP dan perusahaan lain sebelum menyerukan boikot. “Kalau memang ada yang membakar hutan, kami sangat setuju untuk dihukum. Tapi ini belum ada yang terbukti,” ujarnya.

 

Saat ini, tutur Gandi, Sinar Mas tengah menyiapkan tim yang akan diberangkatkan ke Singapura untuk menjelaskan duduk perkaranya. Jajarannya juga tengah berkoordinasi dengan pemerintah untuk meminta bantuan hukum. Sebab, kertas merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia. “Ibaratnya, kalau rumah kamu terbakar, belum tentu kamu yang membakar, kan,” katanya. (BACA: Lapan Identifikasi 2.127 Hotspot di Indonesia)

 

Yang pasti, beberapa jaringan supermarket besar telah menaati seruan SEC. NTUC FairPrice, Sheng Siong, dan Prime Supermarket langsung menurunkan tisu Paseo, yang merupakan merek dagang APP, dari rak. Dairy Farm Group, yang membawahi jaringan Guardian, 7-Eleven, Cold Storage, dan Giant, hanya akan menghabiskan stok mereka lalu menghentikan pasokan.