Titik Api Bertambah, BNPB Siagakan 5 Helikopter Pemboman Air di Riau

Karhutla-di-Tanah-Putih-Rohil.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprioritaskan Provinsi Riau dan Sumatera Selatan untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pulau Sumatera, dibandingkan provinsi lainnya yang saban tahun menjadi langganan Karhutla. 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, BNPB telah mengerahkan 18 helikopter pemboman air (water bombing), perinciannya Riau mendapat 5 unit, Sumatera Selatan 5, Kalimantan Barat 4, Jambi 2, dan Aceh 2 unit. Dua helikopter pemboman air dioperasikan di Aceh menyusul penetapan siaga darurat di Kabupaten Aceh Barat.

Sutopo juga menjelaskan, pengerahan 18 helikopter tersebut seiring meningkatnya jumlah titik api. Pantauan satelit Aqua, Terra, SNNP pada catalog modis LAPAN, menunjukkan jumlah dan sebaran titik panas (hotspot) akibat Karhutla terus meningkat.

Baca Juga: Riau Resmi Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla 2017

 

"Pada 23 Juli 2017 terpantau 150 hotspot, sehari kemudian 170 hotspot dan kemarin, 25 Juli 2017 meningkat menjadi 179 hotspot. Peningkatan ini seiring dengan cuaca semakin kering sehingga hutan dan lahan mudah dibakar. Jumlah hotspot ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan periode sama pada 2015," tutur Sutopo kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 26 Juli 2017.

Ia menjelaskan, hingga kini Provinsi Riau masih dalam status siaga darurat Karhutla bersama dengan Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.


Sutopo mengatakan, untuk menekan jumlah titik api di Riau, dilakukan operasi hujan buatan oleh BNPB dan BPPT di Riau dan Sumatera Selatan. Total sudah 68,4 ton bahan semai Natrium Chloride (garam) disebarkan ke dalam awan-awan potensial menggunakan pesawat Casa-212. Ini betujuan memicu hujan.

"Sedangkan Satgas darat dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Damkar, MPA, dunia usaha dan masyarakat terus melakukan pemadaman di darat," ungkapnya. 

Untuk total luas hutan dan lahan di Riau yang terbakar selama 2017, tutur Sutopo, sejumlah 548,72 hektare. Selasa, 25 Juli 2017, jelasnya, Satgas Terpadu berhasil memadamkan karhutla di Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rohul seluas 4 hektar.

Selain itu, juga dipadamkan Karhutla 10 hektare di Desa Buluh Manis, Bhatin Solapan, Kota Dumai, juga dapat diatasi. Begitu pula karhutla di daerah Desa Teluk Jira Parit, Tempuling, Inhil dapat dipadamkan.

Klik Juga: 1 Ton Garam Disemai Untuk Hujan Buatan

 

"Kebakaran lahan seluas 2 hektare terjadi kemarin, 25 Juli 2017, di lahan gambut dengan jenis tanaman pakis, ilalang, sawit dan semak belukar di Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Dumai, Riau. Tim satgas darat dari TNI, Manggala Agni, Polisi, MPA, BPBD dan masyarakat berhasil memadamkan. Asap mengepul di lahan terbakar di Bukit Merbau, Kabupaten Meranti, Riau berkurang setelah dilakukan pemboman air sebanyak 32 kali," jelasnya.

Hingga Rabu sore, data dari Stasiun BMKG Pekanbaru, sama sekali tidak ditemukan titik api. Padalah, Rabu pagi, di Riau terdapat 6 hotspot perinciannya Kabupaten Pelalawan 2 titik api, sedangkan Bengkalis, Kuantan Singingi, Siak dan Indragiri Hulu masing-masing 1. 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline