RIAU ONLINE, KUANSING - Pacu Jalur, tradisi balap perahu khas Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, Indonesia, kini semakin dikenal hingga ke panggung dunia.
Baru-baru ini, tradisi unik ini mendapat sorotan internasional setelah sejumlah klub sepakbola papan atas Eropa serta influencer dari berbagai penjuru dunia memperagakan tarian anak coki, penari di bagian depan perahu pacu jalur, melalui akun resmi mereka.
Klub sepakbola ternama seperti PSG dari Prancis dan AC Milan dari Italia ikut meramaikan gelombang popularitas Pacu Jalur dengan membagikan video tarian anak coki di media sosial resmi mereka.
Di antara pemain bintang yang turut serta memperagakan tarian tersebut adalah Achraf Hakimi dan Neymar dari PSG, serta Bacola dan maskot AC Milan, Milanello. Aksi mereka menjadi viral, menarik perhatian penggemar sepakbola dan budaya tradisional dari berbagai negara.
Tidak hanya klub-klub sepakbola besar, sejumlah influencer dan kreator konten global juga ikut meramaikan tren ini dengan menirukan gerakan tarian anak coki yang khas.
Tarian ini merupakan bagian penting dalam perlombaan Pacu Jalur yang dilaksanakan setiap tahun di Sungai Batang Kuantan, ibukota Kabupaten Kuantan Singingi.
Mengenal Tiga Sosok Penting dalam Pacu Jalur
Pacu Jalur bukan sekadar lomba mendayung biasa, melainkan memiliki struktur dan tradisi yang kaya dengan peran-peran unik di dalamnya. Ada tiga sosok penting yang menjadi kunci keberhasilan tim dalam perlombaan ini:
1. Tukang Tari atau Anak Coki
Anak coki adalah penari yang berada di bagian depan perahu. Ia bertugas menghibur dan memberikan semangat kepada para atlet yang mendayung. Tarian anak coki juga menjadi simbol budaya dan keindahan seni tradisional yang melekat pada Pacu Jalur.
2. Timbo Ruang
Sosok ini berada di tengah perahu dan berperan sebagai komandan yang memberikan aba-aba kepada para pendayung. Timbo Ruang memastikan ritme mendayung terjaga agar perahu melaju dengan cepat dan sinkron.
3. Tukang Onjai
Tukang Onjai berada di bagian belakang perahu dan memiliki tanggung jawab mengarahkan perahu agar tetap stabil dan tidak mudah oleng saat berkejaran dengan perahu lain di sungai.
Sejarah dan Makna Pacu Jalur
Secara etimologi, kata "pacu" berarti perlombaan, sementara "jalur" merujuk pada jenis perahu atau sampan tradisional yang digunakan dalam perlombaan ini. Jadi, Pacu Jalur secara harfiah bermakna "perlombaan mendayung perahu". Perahu yang digunakan dibuat dari kayu gelondongan utuh yang dibentuk sedemikian rupa menjadi perahu khas Rantau Kuantan.
Pacu Jalur merupakan salah satu festival tahunan terbesar di daerah Kuantan Singingi.
Festival ini bukan hanya ajang olahraga semata, tetapi juga momentum penting bagi masyarakat lokal untuk melestarikan tradisi dan mempererat kebersamaan. Festival ini telah berlangsung selama ratusan tahun dan menjadi daya tarik wisata budaya yang semakin diperhitungkan.
Pacu Jalur di Mata Dunia
Perhatian internasional terhadap Pacu Jalur yang meningkat tajam belakangan ini membuka peluang besar untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di dunia.
Dengan dukungan dari tokoh-tokoh olahraga dan influencer global, tradisi Pacu Jalur dapat terus dipertahankan dan dikenal lebih luas sebagai salah satu warisan budaya yang unik dan menarik.
Momentum ini juga menjadi inspirasi bagi generasi muda, baik di Indonesia maupun di luar negeri, untuk lebih mencintai dan menghargai warisan budaya lokal mereka.
Harapan besar tercipta agar Pacu Jalur tidak hanya menjadi lomba mendayung semata, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan nasional yang mampu menjembatani budaya tradisional dan dunia modern.
Jadwal Pacu Jalur 2025 di Kabupaten Kuantan Singingi
-
Event pacu jalur Rayon 1, berlangsung pada 13-15 Juni 2025 di Tepian Nyiur Melambai, Cerenti.
-
Kemudian Rayon 2 pada 20-22 Juni 2025 di Tepian Gudang Pulau Gobah, Hulu Kuantan.
-
Pacu Jalur Rayon 3 pada 4-6 Juli 2025 di Tepian Rajo, Pangean.
-
Lalu Pacu Jalur Rayon 4 pada 18-20 Juli 2025 di Tepian Datuak Bandaro Lelo Budi, Kari.
-
Selanjutnya Pacu Jalur Mini Pulau Aro yang akan diselenggarakan pada 25-27 Juli 2025 di Tepian Ronge Biru, Pulau Aro.
-
Sementara itu Event Pacu Jalur Kebudayaan pada 7-10 Agustus 2025 di Tepian Lubuak Sobae, Baserah.
-
Agenda puncak yakni Pacu Jalur Tradisional Kuantan Singingi pada 20-24 Agustus 2025 di Tepian Narosa, Teluk Kuantan.