Operator Pengelola Sampah di Pekanbaru Cuma Satu, Warga: Emang Sanggup?

tumpukan-sampah39.jpg
(Riau Online/Laras Olivia)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru tahun 2024 masih menggandeng pihak swasta. PT Bina Riau Sejahtera keluar sebagai pemenang lelang menggantikan operator sebelumnya yakni PT Ella Pratama Perkasa dan PT Samhana Indah.

PT BRS menjadi pemenang tunggal dalam lelang angkutan sampah. Armada angkutan sampah harus bekerja mengangkut sampah di dua zona sekaligus yakni Zona I dan Zona II.

 

Hal ini menjadi perbincangan di masyarakat Kota Pekanbaru. Masyarakat mempertanyakan bahkan menaruh rasa khawatir akan kinerja operator sampah nantinya.

 

"Operator sampah cuma satu, emang mereka sanggup kelola 2 zona sekaligus, mengingat tahun lalu 2 operator kinerjanya masih tidak beres sampah di Pekanbaru ni," ujar Fany, mahasiswa satu perguruan tinggi di Pekanbaru, Rabu 3 Januari 2023.

 

Komentar sama disampaikan warga Kecamatan Sail, Oki (41). Dirinya menilai persoalan sampah hingga kini belum kunjung teratasi. Di awal tahun 2024 saja sampah masih menumpuk dimana-mana.

 


"Ini sampah depan rumah kami juga terlambat diangkut. Pemerintah kota seperti terburu-buru cari operator angkutan sampah. Plin plan juga, katanya mau swakelola," kata Oki.

 

Operator angkutan sampah di tahun ini harus memiliki armada yang memadai. Sebab, adanya kekurangan armada bisa menyebabkan sampah menumpuk di Tempat Penampungan Sementara (TPS).

 

Pihak ketiga bakal mengangkut sampah di zona I yang meliputi tiga kecamatan yaitu Kecamatan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, dan Kecamatan Marpoyan Damai.

 

Kemudian, zona II yang meliputi Kecamatan Bukit Raya, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Pekanbaru Kota, Kecamatan Sail, Kecamatan Senapelan, Kecamatan Sukajadi dan Kecamatan Tenayan Raya.

 

Sementara, untuk zona III yakni wilayah Kecamatan Rumbai, Rumbai Barat dan Rumbai Timur diterapkan pola angkutan swakelola. Masing-masing kecamatan akan bertanggung jawab untuk mengangkut sampah di wilayahnya.

 

Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun sebelumnya sempat berencana untuk swakelola sampah. Namun, atas dasar alasan anggaran tidak mencukupi, akhirnya kembali menggandeng pihak ketiga.