Pemko Pekanbaru Diminta Belajar ke Pasar Hewan Sido Mukti Atasi Kelangkaan Sapi

Pasar-hewan.jpg
(suara.com)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Anggota Komisi II DPRD Riau, Sugianto, meminta Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru menangani kelangkaan daging sapi.


Sugianto mengatakan, swasembada daging sapi perlu di terapkan di Riau untuk menghindari kekurangan daging sapi. Sebab itu, ia mengatakan ini juga tugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam menyediakan sapi bagi masyarakat.

"Setelah kasus seperti ini, dinas terkait harus punya langkah. Misalnya sumbernya ganti saja, kalau sekarang dari Lampung pindah ke Sumbar atau Sumut. Terus mengaktifkan semua Rumah Potong Hewan (RPH) juga perlu digalakkan di kabupaten/kota di Riau. Lengkapi prasarananya karena itu dasar mereka memberikan sapi untuk alasan pemotong dan lainnya," katanya saat dihubungi riauonline.co.id, Sabtu, 26 Maret 2022.

 

Menurut Sugianto, langkah yang tak kalah penting yakni dinas terkait sebaiknya memberikan perizinan wilayah mana yang bisa didirikan untuk tempat penggemukan hewan ternak (feedlot). Tujuannya, katanya, agar investor masuk ke Riau untuk mendirikan feedlot.

"Supaya kejadian kelangkaan sapi tak terulang kembali. Kalau memang diberikan izin mudah-mudahan di Riau itu pasti banyak pengusaha yang masuk untuk mendirikan feedlot," jelas Sugianto.

Politikus PKB itu juga menyarankan agar dinas terkait memberikan himbauan kepada masyarakat agar tak menjual sapi ke luar Riau. Hal itu bertujuan guna ketahan pangan dan ketersediaan daging sapi tetap ada, baik menjelang ramadan atau hari biasa.

"Saat ini sapi di Riau memang adanya ya di peternak, kalau populasinya ya karena bantuan pemerintah banyak, ya banyak. karena sebenarnya populasi sapi di Riau itu banyak," terangnya.

Kestabilan ketersediaan daging sapi, bagi Sugianto, bisa dilakukan dinas terkait dengan membuat surat edaran ke masing-masing kabupaten/kota bahwasanya peternak Riau yang mau menjual sapi harus dijual di RPH dan pasar ternak.

"Supaya ada perputaran jual beli ternak. Contohnya di Pelalawan di Sorek ada Desa Sido Bukti. Mereka membuat pasar ternak desa, akhirnya kan mereka menjual sapinya di pasar ternak dan kebutuhan daging tak akan kehabisan. Semangat ini juga bisa kok diterapkan di Pekanbaru," katanya.

Sugianto berkata tinggal bagaimana usaha dinas terkait provinsi berkolaborasi dengan dinas kota dalam menangani kelangkaan daging sapi ke depannya.


 

"Kalau untuk menanggulangi krisis daging, sebenarnya kalau dinas terkait mau bergerak saja sepertinya tidak susah. Tinggal bagaimana mereka mengatur polanya saja,"  tandas Sugianto.

 

Diberitakan sebelumnya, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan, Herman, mengatakan kelangkaan sapi di Pekanbaru jadi tanggung jawab Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru. Herman justru menyayangkan kinerja dinas kota jika tidak bisa bekerja.