Jelang Pembentukan AKD, Suhardiman Amby Disebut Pimpin Pertemuan di Rumah Halim

Paripurna-DPRD-Kuansing8.jpg
(Robi Susanto/Riau online)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kuansing, Suhardiman Amby dituding memimpin pertemuan dengan sejumlah anggota DPRD Kuansing di rumah baru milik mantan Wakil bupati Kuansing H Halim, Selasa kemarin.

Pertemuan tersebut digelar sehari jelang rapat paripurna internal pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD) di DPRD Kuansing yang digelar Rabu, 23 Maret 2022 tadi.

Dimana ada empat fraksi di DPRD Kuansing yang tidak hadir termasuk Hanura saat rapat paripurna internal pembentukan AKD di DPRD Kuansing mulai Demokrat, PDI-P, PAN dan Gerindra, Rabu siang. Padahal rapat paripurna internal tersebut sudah disepakati oleh pimpinan dan seluruh fraksi di DPRD Kuansing, Senin kemarin.

Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Musliadi mengaku mendapatkan informasi ada pertemuan di rumah baru milik H Halim.

"Info yang saya dapat begitu. Pak Plt kabarnya juga hadir. Ini terkait akan dilakukannya pemilihan AKD di DPRD Kuansing," kata Musliadi melalui keterangannya, Rabu, 23 Maret 2022.

Menurut Musliadi kalau itu benar tentunya sangat tidak etis seorang Plt Bupati yang merupakan pimpinan eksekutif ikut campur urusan internal legislatif. Padahal sangat banyak program dan janji kampanye Plt Bupati untuk direalisasikan.


"Plt itu Bukan urusan AKD. Jadi, heran juga saya Plt Bupati ikut campur urusan DPRD. Ini kan terkesan mengobok-obok dewan. Saya khawatir, pak Plt ini kok masih merasa berlagak seperti seorang anggota dewan," kata Musliadi.

Musliadi menilai ini tentunya akan berdampak terhadap kelangsungan program dan realisasi janji kampanye Suhardiman Amby.

"Ini dampaknya luar biasa. DPRD dikotak-kotak. Dan harusnya ini tidak dilakukan kalau ingin bersama-sama bangun daerah," katanya.

Sekarang ada koalisi baru yang terbentuk di DPRD Kuansing, koalisi itu dinamakan koalisi Kuansing Terhormat. Dia juga menyindir ini akan menggagalkan koaliasi Bukit Tinggi untuk menguasai legislatif.

Musliadi menegaskan bahwa lembaga DPRD ini sejajar dengan Bupati.

"Dewan itu bukan anak buah bupati. Dewan itu mitranya bupati. Kalau ada oknum anggota dewan yang kutiang-kutiang dengan Plt Bupati, itu saya rasa mereka tak paham tupoksi legislatif," katanya.

Mantan Wabup Kuansing H Halim yang dikonfirmasi terkait kabar tersebut mengatakan, kalau itu adalah urusan istrinya dan mereka hanya meminjam tempat. "Urusan sama ibuk, mereka pinjam tempat nggak tau abang apa yang dibahas," ujar Halim yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu siang.

Sementara Plt Bupati Suhardiman Amby yang dikonfirmasi terkait kabar tersebut melalui pesan WhatsApp belum ada balasan. Hingga berita ini tayang belum ada keterangan resmi yang diberikan Plt Bupati terkait adanya tudingan tersebut.