Kisah Soleman Limbong, Mualaf Ditinggal Ibu Sejak Usia 3 Tahun

soleman.jpg
(defri)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Setiap anak pasti ingin dilahirkan dengan kondisi sempurna dan dibesarkan penuh kasih sayang. Sayangnya, tak semua anak lahir dengan nasib yang sama.

Seperti dialami seorang mualaf Soleman Limbong. Pria kelahiran Singkam, 20 September 1994 hidup terpisah dengan ibunya sejak berusia 3 tahun dan hidup bersama keluarga ayahnya.

"Sejak saya berusia tiga tahun, saya terpisah dengan orangtua (ibu), saya dibesarkan oleh keluarga bapak saya," ucap Soleman kepada RIAUONLINE.CO.ID, Jumat, 11 Desember 2020.

"Saya tak pernah merasakan kehangatan kasih sayang seorang ibu, sampai hari ini, saya sangat ingin bertemu dan mengatakan saya sangat rindu dia," tambahnya dengan mata berkaca-kaca.


Soleman Limbong menceritakan kisah hidup kepada pengurus mualaf center An-Nur, Ir H Rubianto saat membacakan syahadat di Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru usai pelaksanaan Jumat, 11 Desember 2020.

"Semoga cepat bertemu dengan orangtuanya (ibu) dan minta restu kalau Soleman sudah memutuskan masuk Islam," ucap Rubianto kepada mualaf.

Soleman saat ini hanya fokus belajar agama Islam sembari berharap bisa berjumpa dengan ibunya.

"Semoga dengan saya masuk Islam, hati saya sejuk, damai dan Istiqomah walaupun harapan ingin bertemu dengan ibu saya," pungkasnya.

Sebelumnya, empat orang memeluk agama Islam usai melaksanakan salat Jumat di Masjid Agung An-Nur Pekanbaru, Jumat 11 Desember 2020.

Empat orang tersebut yakni Juandra Ofriyanto kelahiran 23 Juni 1994, Desi Ayu Kristina Kelahiran Belawan, 24 Desember 1994, Romita Sembiring kelahiran Bandung, 17 Juli 1992 dan Soleman.