Baru Nyumbang Rp 12 Juta, Ekskavator Diskan Kuansing Sudah Rusak Lagi

Ekskavator4.jpg
(Riau Online)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Baru nyumbang sekitar Rp 12 juta sampai bulan Juni 2020 ini, alat berat excavator yang telah menjadi aset Dinas Perikanan Kuansing sudah rusak lagi. Kini alat berat tersebut diparkir di Workshop UPT Alkal Kuansing.

"Power untuk tenaganya rusak dan pen pada baketnya juga banyak yang longgar. Baru setelah lebaran kemarin diparkir di Alkal," ujar Kepala Seksi Pakan, Kesehatan Ikan dan Lingkungan Budidaya, Dinas Perikanan Kuansing, Aprizal, Senin, 22 Juni 2020.

Aprizal mengatakan, alat berat ini sebelumnya bagus dan sempat bekerja di dua tempat di Pangean dan Sukaraja. "Dari sewa sampai bulan Juni ini sudah masuk lebih kurang Rp 12 juta," kata Aprizal.

Kini, kata Aprizal, alat berat tersebut kondisi memang kurang bagus. Dari keterangan operator, katanya, power atau tenaga alat berat tiba-tiba hilang. "Kalau diperbaiki anggarannya diperkirakan Rp 10 juta," katanya.

Sekarang, kata Aprizal, kondisi dinas memang tidak memiliki anggaran ditambah adanya Covid-19 ini. "Kini anggaran lagi tidak ada, maka kita juga bingung mau melakukan perbaikan," katanya.

Menurutnya, rusaknya alat berat tersebut dikarenakan kondisinya yang sudah tua. "Bayangkan alat berat ini pengadaan tahun 2011 lalu bantuan dari APBN, sekarang sudah jadi aset kita," katanya.


Beruntung, katanya, alat berat tersebut selama ini selalu dirawat dan dijaga. "Alat ini rutin kita rawat dan kita jaga, makanya tidak pernah rusak lama," katanya.

Baru Nyumbang Rp 12 Juta, Alat Berat Excavator Dinas Perikanan Kuansing "Kehabisan Tenaga"

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Baru nyumbang sekitar Rp 12 juta sampai bulan Juni 2020 ini, alat berat excavator yang telah menjadi aset Dinas Perikanan Kuansing sudah rusak lagi. Kini alat berat tersebut diparkir di Workshop UPT Alkal Kuansing.

"Power untuk tenaganya rusak dan pen pada baketnya juga banyak yang longgar. Baru setelah lebaran kemarin diparkir di Alkal," ujar Kepala Seksi Pakan, Kesehatan Ikan dan Lingkungan Budidaya, Dinas Perikanan Kuansing, Aprizal, Senin, 22 Juni 2020.

Aprizal mengatakan, alat berat ini sebelumnya bagus dan sempat bekerja di dua tempat di Pangean dan Sukaraja. "Dari sewa sampai bulan Juni ini sudah masuk lebih kurang Rp 12 juta," kata Aprizal.

Kini, kata Aprizal, alat berat tersebut kondisi memang kurang bagus. Dari keterangan operator, katanya, power atau tenaga alat berat tiba-tiba hilang. "Kalau diperbaiki anggarannya diperkirakan Rp 10 juta," katanya.

Sekarang, kata Aprizal, kondisi dinas memang tidak memiliki anggaran ditambah adanya Covid-19 ini. "Kini anggaran lagi tidak ada, maka kita juga bingung mau melakukan perbaikan," katanya.

Menurutnya, rusaknya alat berat tersebut dikarenakan kondisinya yang sudah tua. "Bayangkan alat berat ini pengadaan tahun 2011 lalu bantuan dari APBN, sekarang sudah jadi aset kita," katanya.

Beruntung, katanya, alat berat tersebut selama ini selalu dirawat dan dijaga. "Alat ini rutin kita rawat dan kita jaga, makanya tidak pernah rusak lama," katanya.