MBG di Bagan Sinembah, Wujudkan Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas 2045

MBG-di-Bagan-Sinembah-Wujudkan-Generasi-Sehat-Menuju-Indonesia-Emas-2045.jpg
(Defri Candra/Riau Online)

RIAU ONLINE, ROKAN HILIR - Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Komisi IX DPR RI kembali menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Twenty Eight Cafe, Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Rabu, 11 Juni 2025.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya percepatan implementasi program prioritas nasional di bidang ketahanan gizi, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Anggota Komisi IX DPR RI Maharani, Analis Madya Deputi Penyaluran Wilayah II BGN Herry Setyadi Dewanto, serta tenaga medis dari Puskesmas Bagan Batu Rika Sriwahyuni Sinaga memberikan paparan mengenai pentingnya program MBG ini serta strategi pelaksanaannya.

"Program Makan Bergizi Gratis ini adalah upaya nyata negara memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, seimbang, dan aman," ujar Maharani.

Menurutnya, melalui makan bersama, anak-anak akan memiliki semangat lebih dalam mengonsumsi makanan bergizi, terutama bagi mereka yang biasanya sulit makan sayur atau nasi. 


Maharani juga mengungkapkan bahwa program ini akan dilaksanakan secara bertahap, dengan pembangunan dapur umum atau Dapur Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai infrastruktur pendukung di berbagai daerah, termasuk Rokan Hilir.

“Anak-anak kadang tidak suka makan sayur atau nasi, tapi dengan makan bersama teman-temannya, mereka jadi lebih semangat. Ini salah satu dampak positif dari program makan bergizi ini,” tambahnya.

Maharani juga mendorong keterlibatan aktif masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, sekolah, hingga dunia usaha, untuk mendukung pelaksanaan program ini.

Sementara itu, Analis Madya Deputi Penyaluran Wilayah II Badan Gizi Nasional, Herry Setyadi Dewanto, menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan pembangunan 32.000 dapur SPPG secara nasional hingga akhir tahun 2025. 

Setiap dapur ditargetkan dapat melayani hingga 3.000 penerima manfaat per hari, dengan cakupan yang mencakup siswa dari jenjang SD hingga SMA, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita.

“Indonesia termasuk negara yang paling komprehensif dalam cakupan program makan bergizi ini. Kita tidak hanya menyasar anak sekolah, tapi juga kelompok rentan seperti ibu hamil, menyusui, hingga balita. Ini bukti keseriusan pemerintah,” jelas Herry.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya dukungan dari pemerintah daerah serta dunia usaha dalam penyediaan lahan dan fasilitas pendukung, agar program ini dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.

"Program MBG merupakan wujud nyata kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kita harus memanfaatkan momentum ini dengan sebaik mungkin," pungkasnya.