Disbunak Kuansing Targetkan 450 Hektare Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun

Disbunak-Kuansing.jpg
(Riau Online/Robby Susanto)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN-Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kuansing, Riau menggelar acara sosialisasi program peremajaan kelapa sawit pekebun (PKSP) bertempat di Hotel Angela Teluk Kuantan, Selasa, 27 Juni 2023.

Acara sosialisasi dibuka langsung Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disbunak Kuansing, Andri Yama Putra. Acara dihadiri pihak Kejaksaan, Tim PKSP, BPN Kuansing, KPH Singingi, Apkasindo, Kabid Perkebunan Raja Rafli dan sejumlah pengurus KUD yang bergerak dibidang perkebunan.

Kepala Disbunak Kuansing Andri Yama Putra dalam sambutannya mengatakan program peremajaan sawit rakyat (PSR) ini merupakan program nasional yang dikelola secara lintas kementerian, lintas instansi, lintas sektor dan lintas wilayah.

Secara nasional program ini berada di bawah koordinasi dan pengawasan kementerian koordinator bidang ekonomi. Dalam pelaksanaannya pengelolaan teknis berada dibawah koordinasi kementerian pertanian melalui ditjen perkebunan.


Untuk pengelolaan keuangan sendiri berada dibawah koordinasi kementerian keuangan melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"PSR ini dilaksanakan dengan memenuhi empat unsur yakni legal, produktivitas, sertifikasi indonesia sustainable palm oil (ISPO) dan prinsip sustainabilitas," ujar Andri Yama dalam sambutanya.

Sehingga yang berpartisipasi dalam program PSR ini harus mengikuti aspek legalitas dan status lahan. Dengan sasaran terutama kelapa sawit yang telah melewati umur diatas 25 tahun. Kemudian produktivitas kurang dari atau sama dengan 10 ton per ha per tahun pada umur paling sedikit 7 tahun atau kebun yang menggunakan benih tidak unggul.

"Pada tahun ini Tim PKSP Kabupaten Kuansing memiliki target 450 hektar," ujar Andri Yama.

Target tersebut katanya, berada di dua koperasi unit desa yakni KUD Sari Jaya seluas 190 ha dan KUD Tirta Kencana seluas 260 ha. Berdasarkan usulan yang sudah berprogres hingga saat ini telah mencapai 460,58 ha.

Ini artinya telah berprogres melebihi dari target yang dicapai pada tahun 2023. Andri Yama berharap usulan tersebut akan terus meningkat sehingga dapat lebih banyak membantu petani mulai dari pembiayaan guna peningkatan produktivitas tanaman kelapa sawit khususnya di Kuansing.