Sejumlah PKS Tutup, Apkasindo Kuansing Berharap Harga TBS Sawit Naik Lagi

Tandan-Buah-Segar10.jpg
(investor.id/Gora Kunjana))


RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Dengan kembali dibukanya kran ekspor minyak goreng atau Crud Palm Oil (CPO) oleh pemerintah pusat, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Kuansing berharap harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit kembali mengalami kenaikan.

Sebelumnya, petani sawit di Kuantan Singingi (Kuansing) mengeluhkan harga TBS sawit rendah ditambah juga sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) di Kuansing tutup tidak menerima TBS sawit petani.

"Kalau bisa harga TBS sawit di atas Rp 2.000 per kilo, kalau sekarang masih ada yang mengambil Rp 1.800 per kilo," kata Ketua Apkasindo Kuansing, Rofingi dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Jumat, 20 Mei 2022.

Dikatakan Rofingi, seperti di PKS PT Wanasari harga TBS sawit hanya dihargai Rp 1.800 per kilo. PKS ini lanjut Dia sempat tutup akibat larangan ekspor migor atau CPO oleh pemerintah sehingga petani sawit kesulitan menjual buah sawitnya.

"Harapan kita dengan dicabutnya larangan ekspor migor atau CPO ini harga bisa kembali seperti semula," harapnya.

Sebelum kran ekspor ditutup harga TBS sawit di Kuansing sempat mencapai Rp 3.600 per kilo. Kini harga TBS sawit petani hanya dihargai di bawah Rp 2.000 per kilo. Ditambah lagi, lanjut Rofingi harga pupuk saat ini sangat mahal.

"Kemarin itu petani sawit sangat menjerit, ditambah harga pupuk mahal tapi harga sawit anjlok," kata Dia.

Rofingi menyebutkan, saat ini Dinas Perkebunan Provinsi Riau menetapkan harga TBS Rp 2.900 per kilo. Sementara harga TBS sawit petani swadaya masih di bawah Rp 2.000 per kilo.

 


 

"Harapan kita bisa di atas Rp 2 .000 per kilo," katanya.

Petani sawit, kata Rofingi, juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi. "Sekarang kebanyakan makai pupuk non subsidi yang mahal, kalau pupuk subsidi sulit didapat," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah akan mulai mencabut larangan ekspor kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) beserta dengan segala produk turunannya, Senin (23/5/2022) depan. Hal tersebut dikatakan Jokowi saat konferensi pers secara virtual di Istana Negara, Jakarta, Kamis (19/5/2022).

"Saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," kata Jokowi.

Meskipun kran ekspor telah dibuka, Jokowi menambahkan bahwa pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat untuk memastikan pasokan kelapa sawit tetap terpenuhi dengan harga terjangkau.