Sulap Rumah Mewah jadi Pabrik Ekstasi, Gembong Narkoba Bikin 300 Ribu Butir Sekali Produksi

Pabrik-ekstasi-fredy-pratama.jpg
(Foto: Dok Bareskrim Polri)

RIAU ONLINE - Bareskrim Polri membongkar pabrik ekstasi yang dikendalikan gembong narkoba Fredy Pratama dari Thailand.

Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, mengatakan penggerebekan di Perumahan Taman Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu dilakukan pada Kamis, 4 April 2024.

"Dia mengendalikan langsung melalui aplikasi BBM dari Bangkok, Thailand," kata Mukti, Jumat, 5 April 2024, dikutip dari Suara.com.

Mukti menjelaskan enam orang tersangka ditangkap di lokasi. Ribuan butir pil ekstasi, alat cetak, dan bahan baku, juga turut diamankan dalam penggerebekan tersebut.

"Clandestine lab ini lengkap, ada mesin cetak ekstasi, bahan baku yang siap cetak, bahan adonan dan alat pendukung pembuatan ekstasi lainnya. Bahan baku tersebut jika dicetak bisa mencapai 300.000 butir," pungkasnya.

Sementara itu, Polri telah menangkap sebanyak 58 tersangka tindak pidana jaringan Fredy Pratama sejak pengungkapan pada September 2023 hingga Maret 2024.

Sebanyak 45 tersangka di antaranya sudah proses tahap II atau pelimpahan tersangka dan barang bukti ke kejaksaan, sedangkan satu tersangka masih proses pengembalian berkas perkara P-19.


Selain itu, Polri juga mengusut tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan pidana asal narkoba yang dilakukan oleh jaringab Fredy Pratama. Total sampai sekarang, penyidik menyita aset Fredy Pratama senilai Rp 422,2 miliar.

Pengejaran terhadap Fredy Pratama yang buron terus dilakukan, red notice juga sudah diterbitkan. Polri berkeyakinan Fredy Pratama masih berada di Thailand.

Di sisi lain, Mukti menyebut Fredy Pratama, bandar narkoba jaringan internasional, merekrut anggota baru untuk membuat jaringan baru penyalur narkoba.

"Empat tersangka dari Jawa Tengan ini adalah jaringan baru yang dibentuk oleh Fredy Pratama," kata Mukti, Rabu, 3 Maret 2024.

Jenderal polisi bintang satu itu menjelaskan, jaringan baru Fredy Pratama ini dikendalikan langsung oleh Fredy Pratama dengan kaki tangan berinisial L.

L seorang perempuan diduga kuat sebagai pengendali jaringan baru yang dibentuk oleh Fredy Pratama.

"Kami sedang mencari tokoh intelektual yang baru seorang wanita peran utamanya yang mengendalikan jaringan baru," katanya.

L, kata Mukti, juga melalukan perekrutan orang-orang untuk bergabung dengan jaringan narkoba Fredy Pratama.

"Orang-orang baru yang direkrut sebagian besar mantan narapidana," ujarnya.