Guntur Romli Kritik Prabowo yang Disebutnya Menghalalkan Politik Uang

Guntur-Romli3.jpg
([YouTube/Cokro TV])

RIAU ONLINE, JAKARTA-Ketua Umum Ganjarian Spartan Mohamad Guntur Romli merespons pernyataan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang mengizinkan adanya praktik politik uang.

Menurutnya, pernyatan Prabowo mengandung kesalahan besar. Tak hanya itu, ia mengemukakan bahwa pernyataan Ketum Gerindra itu mengandung dua kesalahan besar.

Pertama, Prabowo membolehkan praktik politik uang, sementara hal itu merupakan pelanggaran bagi demokrasi.

"Penyataan Prabowo itu bisa mengandung dua kesalahan besar. Pertama, Prabowo mendukung politik uang dengan memperbolehkan masyarakat menerima politik uang. Padahal politik uang adalah pelanggaran serius dan kejahatan besar bagi demokrasi. Apakah dengan memperbolehkan politik uang artinya pihak Prabowo akan melakukan politik uang terkait Pemilu 2024?" demikian cuitan Guntur Romli di akun Twitter (atau X) pribadinya.

Kedua, ia menyebut seolah Prabowo menghalalkan money politics dengan dalih bahwa uang tersebut merupakan milik rakyat. Lantaran itu, Guntur Romli mempertanyakan asal muasal uang tersebut adalah uang rakyat.

"Kedua, seakan-akan Prabowo 'menghalalkan' politik uang dengan dalih 'itu uangnya rakyat' juga. Dari mana Prabowo tahu itu "uang rakyat"? Bagaimana kalau itu hasil mencuri dari anggaran negara, misalnya dari program kementrian yang gagal, karena anggarannya yang harusnya, misalnya: untuk membangun "food estate" tapi dipakai untuk bagi-bagi politik uang?" katanya.

Menurutnya, politik uang merupakan kejahatan. Bahkan, dia menilai pernyataan Prabowo itu bisa dianggap dukungan pada pelanggaran kejahatan yang berlipat.

"Politik uang adalah kejahatan, mencuri uang anggaran dan korupsi adalah kejahatan, dari pernyataan Prabowo itu bisa dianggap dukungan pada pelanggaran dan kejahatan yang berlipat-lipat," lanjutnya.
Politisi PDIP ini juga menambahkan, politik uang merupakan modus dari politisi yang sangat ambisius pada suatu jabatan.
Dia juga menilai rekam jejak Prabowo sendiri sudah membuktikan bahwa mantan Danjen Kopassus itu sangat berambisi mengejar jabatan sejak puluhan tahun.

"Politik uang adalah modus dari politisi yang sangat ambisius pada suatu jabatan, sehingga cenderung menghalalkan segala cara. Dan rekam jejak Prabowo membuktikan bahwa dia yang sangat berambisi mengejar jabatan presiden sejak puluhan tahun. Ayo tolak politik uang!" katanya.
Sebelumnya, bakal (capres) Prabowo Subianto membolehkan masyarakat menerima uang dari partai politik.


Bahkan, Prabowo secara terang-terangan mengatakan, apabila terdapat parpol yang membagikan uang maka masyarakat boleh menerima. Sebab uang tersebut merupakan uang dari rakyat sendiri dikutip dari suara.com

Politisi PDI Perjuangan Mohamad Guntur Romli merespons pernyataan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang mengizinkan adanya praktik politik uang.

Menurutnya, pernyatan Prabowo mengandung kesalahan besar. Tak hanya itu, ia mengemukakan bahwa pernyataan Ketum Gerindra itu mengandung dua kesalahan besar.

Pertama, Prabowo membolehkan praktik politik uang, sementara hal itu merupakan pelanggaran bagi demokrasi.

"Penyataan Prabowo itu bisa mengandung dua kesalahan besar. Pertama, Prabowo mendukung politik uang dengan memperbolehkan masyarakat menerima politik uang. Padahal politik uang adalah pelanggaran serius dan kejahatan besar bagi demokrasi. Apakah dengan memperbolehkan politik uang artinya pihak Prabowo akan melakukan politik uang terkait Pemilu 2024?" demikian cuitan Guntur Romli di akun Twitter (atau X) pribadinya.

Baca Juga:
Pro Kontra Prabowo Pakai Nama Koalisi Indonesia Maju: Dikritik Guntur Romli, Jokowi Tak Masalah

Kedua, ia menyebut seolah Prabowo menghalalkan money politics dengan dalih bahwa uang tersebut merupakan milik rakyat. Lantaran itu, Guntur Romli mempertanyakan asal muasal uang tersebut adalah uang rakyat.

"Kedua, seakan-akan Prabowo 'menghalalkan' politik uang dengan dalih 'itu uangnya rakyat' juga. Dari mana Prabowo tahu itu "uang rakyat"? Bagaimana kalau itu hasil mencuri dari anggaran negara, misalnya dari program kementrian yang gagal, karena anggarannya yang harusnya, misalnya: untuk membangun "food estate" tapi dipakai untuk bagi-bagi politik uang?" katanya.


Menurutnya, politik uang merupakan kejahatan. Bahkan, dia menilai pernyataan Prabowo itu bisa dianggap dukungan pada pelanggaran kejahatan yang berlipat.

"Politik uang adalah kejahatan, mencuri uang anggaran dan korupsi adalah kejahatan, dari pernyataan Prabowo itu bisa dianggap dukungan pada pelanggaran dan kejahatan yang berlipat-lipat," lanjutnya.

Ketua Umum Ganjarian Spartan itu juga menambahkan, politik uang merupakan modus dari politisi yang sangat ambisius pada suatu jabatan.

Baca Juga:
Guntur Romli Sebut Alasan Budiman Sudjatmiko Tak Mundur dari PDIP Padahal Dukung Prabowo: Dia Mau Playing Victim

Dia juga menilai rekam jejak Prabowo sendiri sudah membuktikan bahwa mantan Danjen Kopassus itu sangat berambisi mengejar jabatan sejak puluhan tahun.

"Politik uang adalah modus dari politisi yang sangat ambisius pada suatu jabatan, sehingga cenderung menghalalkan segala cara. Dan rekam jejak Prabowo membuktikan bahwa dia yang sangat berambisi mengejar jabatan presiden sejak puluhan tahun. Ayo tolak politik uang!" katanya.

Sebelumnya, bakal (capres) Prabowo Subianto membolehkan masyarakat menerima uang dari partai politik.

Bahkan, Prabowo secara terang-terangan mengatakan, apabila terdapat parpol yang membagikan uang maka masyarakat boleh menerima. Sebab uang tersebut merupakan uang dari rakyat sendiri.