Diminta Hapus Wisuda TK sampai SMA, Nadiem Makarim Malah Curhat Tak Ganti Baju

Nadiem-Makarim3.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makariem, tak kunjung menanggapi gelombang protes para orang tua siswa yang meminta tradisi wisuda di jenjang TK hingga SMA dihapus.

Di tengah ramainya desakan penghapusan wisuda TK sampai SMA, Nadiem Makarim dalam unggahan terbaru di akun Instagram pribadinya malah curhat soal tak berganti baju seharian.

"Baju boleh nggak ganti dari pagi sampai malam, tapi semangat Merdeka Belajar jangan sampai kendur," tulis Nadiem Makarim di video singkat yang dibagikan pada Senin, 19 Juni 2023, dikutip dari Liputan6.com, Rabu, 21 Juni 2023.

Unggahan itu tetap saja dibanjiri keluhan yang terus menyuarakan penghapusan wisuda tersebut. Warganet menuangkan uneg-uneg mereka dengan beragam cerita berbeda.

"iya pak wisuda sd-sma di-udahin deh pak sama acara jalan2 sd-smp juga, ke luar kota pula," tulis salah seorang warganet.

"Apus WISUDA TK sampe SMA @nadiemmakarim orang tua keberatan ni ajang cari CUAN PARA GURU loh," ungkap warganet lainnya.

"Tolong di tanggapi keluhan kami pak untuk semua pihak sekolah baik yang TK SD SMP & SMA/K di kaji lagi memang itu moment bagus buat kenang-kenangan," tulis lainnya.

Ia menambahkan, "Tapi coba dipikir bagi orangtua yang mampu si fine-fine aja mereka pada seneng dan tidak memikirkan masalah dana coba lihatlah lagi kebawah ada banyak orangtua yang kurang mampu membayar sampai mereka harus berhutang ikut gak ikut harus bayar sampai ada ijazahnya ditahan karena tidak bayar belum lagi buat pendaftar sekolah baru apa itu semua tidak memberatkan orangtua murid apa lagi ekonomi saat ini setelah korona."


Warganet itu menulis komentar yang cukup panjang dan menjelaskan bahwa walau rezeki anak sudah diatur, alangkah baiknya tidak mubazir karena wisuda. "Apa lagi setelah momen wisuda-wisudaan tadi ada pesta pensi dan jalan-jalan di sekolah diharuskan anak-anak murid membayar juga," lanjutnya soal protes tradisi wisuda.

Di unggahannya yang lain, Nadiem Makarim juga membahas soal baca, tulis, dan hitung (calistung).

"Untuk mewujudkan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, mulai tahun ajaran baru mendatang kita semua harus bergerak untuk mencapai tiga target perubahan. Menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru di SD, menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama di PAUD dan SD kelas awal, serta menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak di PAUD maupun di SD," tulis Mendikbudristek soal calistung dalam unggahannya pada 14 Juni 2023.

Ia melanjutkan, "Mari bergotong royong mentransformasi pembelajaran di satuan pendidikan PAUD dan SD untuk melahirkan calon pemimpin Indonesia Emas 2045 yang cerdas dan berkarakter."

Sementara, kolom komentar unggahan tersebut dan unggahan lainnya tiada henti dibanjiri protes soal wisuda TK hingga SMA. Para orangtua murid tak gentar menyuarakan dan mendesak tradisi wisuda itu untuk segera dihapus karena biayanya yang memberatkan.

"Hapus wisuda tk, sd, smp, dan sma pak. Hanya memberatkan orang tua. Belum biaya sekolah untuk ke jenjang berikutnya, belum pearlatan dan kelengkapan sekolah," tulis seorang orangtua murid dalam kolom keterangan.

Protes serupa sebelumnya disampaikan orangtua siswa melalui kolom komentar unggahan Nadiem. Unggahan yang berisikan video singkat apresiasi Nadiem terhadap seorang seniman itu dibagikan pada Senin, 12 Juni 2023.

"Tolong Pak Nadiem sekarang dihapuskan acara Wisuda dari TK - SMA karena hanya memberatkan biaya para orangtua. Wisuda hanya untuk lulusan Universitas aja bukan dari TK," tulis akun @mikhaylaeka2023 di kolom komentar.

Ia melanjutkan, "Terus juga masuk SD jangan dipersulit kaya sekarang lah. Kembalikan kaya ke zaman dulu. Masuk SD, SMP, SMA Negeri berdasarkan nilai, bukan berdasarkan umur atau zona dulu. Orangtua jangan dibikin susah."

Warganet lain turut mengaminkan narasi tersebut. "Iya setuju, bun. Buang-buang duit. Waktu anak saya sekolah Tk bayar perpisahan (Rp)300 ribu, padahal nanti msuk SD harus bayar pendaftaran (Rp)600 ribu untuk biaya keprluan lain, mending uangnya buat makan," demikian balas warganet tersebut.

Balasan kembali hadir dari orangtua murid lain yang juga setuju untuk meniadakan tradisi wisuda TK sampai SMA. Ia berharap curahan hati para orangtua murid ini didengarkan Mendikbudristek Nadiem Makarim.