Megawati Soekarnoputri Pengen Banget Tabok Turis yang Bikin Onar di Bali

Megawati-soekarnoputri8.jpg
(YouTube PDIP)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Kelakuan Turis yang seenaknya di Bali mendapat sorotan tajam dari Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri.

Megawati pun murka dengan ulah turis asing yang kelakuannya tidak pantas serta tak menghormati adat di Bali, apalagi terjadi saat Umat Hindu menjalankan Ibadah Nyepi.

"Viral, ketika Nyepi, orang asing seenaknya, dipikir, mereka siapa? Dari alus sampai marah-marah. Sombong sekali ya. Bukan saya alergi asing ya," kata Megawati dalam Seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru, yang diselenggarakan Pemprov Bali di The Trans Resort Bali, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (5/5/2023).

Ketum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini bahkan menceritakan, viralnya peristiwa yang menunjukan kelakuan buruk turis asing yang bertindak tidak sopan mengenakan pakaian renang dan membuat tenda di pinggir pantai.

Polisi adat yang menjaga warga saat perayaan Nyepi, yaitu pecalang, lantas memberikan teguran terhadap turis asing tersebut. Megawati bercerita, bukannya lantas memahami setelah ditegur, turis asing tersebut malah melawan pecalang.


"Ya, kan ditegur sama berapa, tiga orang pecalang, jangan berpakaian seperti itu kan lagi suasana Nyepi gitu. Ngamuk-ngamuk, eh, kalau saya terus, saya suka mikir begitu," tuturnya.

"Kalau saya depan dia, saya sudah mikirnya 'tabok tabok' suruh si pecalang, tapi pecalang kita kan baik-baik, iya gitu sabar," sambungnya.

Lebih lanjut, Megawati berharap agar para turis asing setidaknya bisa menghormati aturan yang ada di negara orang.

"Enak saja, negara siapa ini, naik motor begitu di cafe mabuk-mabuk, berhenti," ujarnya dikutip dari suara.com

Lantaran itu, ia mengingatkan pentingnya pembangunan 100 tahun Bali ke depannya. Ia turut mewanti-wanti kepada Gubernur Baku Wayan Koster agar Bali tak bernasib sama seperti Hawaii.

"Makanya, 'nggak bisa Koster', kamu mesti jabarkan ide 100 Bali ke depan mau diapakan. Banyak orang pintar, suruh ngomong. Nanti Apa yang diperlukan saya bantu. Saya nggak bisa nerima, apa kalau kalian orang Bali, saya yang seperapat (berdarah Bali) aja (tidak seperti itu), orang asing kayak itu," katanya.