Anak Menkumham Yasonna Disebut-sebut Menopoli Usaha di Lapas

Yasonna-H-Laoly3.jpg
(DEFRI CANDRA /Riau Online)

RIAU ONLINE - Yamitema Laoly, yang merupakan anak Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly tengah menjadi sorotan. Sang putra disebut-sebut terlibat dalam bisnis, bahkan hingga memonopoli, di beberapa lapas dan rutan.

Isu ini muncul setelah aktor senior Tio Pakusadewo mengungkap terkait kepala lapas hingga sipir yang tidak bekerja dengan benar. Hal ini disampaikan Tio saat menjadi bintang tamu di Youtube Uya Kuya.

Di kanal itu, Tio mengungkap soal bisnis yang terjadi di dalam lapas. Bahkan, ia menyebut ada anak menteri yang terlibat.

Pernyataan Tio dikomentari oleh akun Twitter @PartaiSocmed. Ia menyebut anak menteri yang dimaksud Tio adalah Yamitema Laoly, Chairman dan Co Founder Jeera Foundation.

"Yg dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dgn perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yg memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa lapas besar, dimana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder," tulis akun @PartaiSocmed, dikuti dari kumparan, Selasa, 2 Mei 2023.


Dalam cuitan lainnya, ia mengunggah tangkapan layar dari akun YouTube Jeera Foundation. Pada tangkapan layar itu tertulis Tema Laoly (Jeera Foundation - Chair Man). Sementara dalam salah satu video, tertulis juga bahwa Tema Laoly selaku founder Jeera Foundation. Masih dari akun YouTube tersebut, ditulis penjelasan soal Jeera Foundation, yakni:

Jeera Foundation adalah organisasi nirlaba yang bersinergi dengan lembaga Pemasyarakatan Indonesia yang membantu para warga binaan nya untuk kembali ke dalam tatanan masyarakat melalui program rehabilitasi yang di rancang sedemikian rupa agar memberikan dampak yang mengurangi tingkat residivisme dan berkelanjutan. Didirikan oleh seorang warga binaan yang visioner dan tiga orang pengamat dan kolaborator yang mempunyai semangat tinggi, Jeera Foundation dibentuk pada tahun 2016 dengan fokus merehabilitasi warga binaan yang sedang menjalani akhir masa tahanan di dalam penjara melalui program rehabilitasi 8C - change, chance, commitment, coaching, certainty, continuity, community, and collaboration. Jeera sangat bangga dan berterima kasih karena dari tempat yang sangat tidak terduga seperti penjara, muncul sebuah pemikiran yang visioner namun sangat praktis, begitu kuat namun ringkas untuk di ikuti, dan sangat bersahaja namun bisa diterima di seluruh dunia.

Akun Twitter PartaiSocmed juga mengunggah adanya kesepakatan bersama antara PT Natur Palas Indonesia/Jeera dengan Unit Bimbingan Kerja Lapas Klas I Malang. Tertulis bahwa PT Natur Palas Indonesia/Jeera selaku mitra Koperasi Pengayoman Lapas Klas I Malang sebagai pemegang otoritas penjualan barang konsumsi makanan/minuman di dalam Lapas Klas I Malang. Perjanjian ini per Desember 2020.

Unggahan lainnya, terkait Surat Perjanjian Kerjasama Kemitraan dengan Koperasi Pengayoman Pegawai Kemenkumham Rutan Kelas I Bandung pada Maret 2020. Salah satu pasalnya berbunyi Pihak Koperasi menyerahkan seluruh usaha meliputi toko, kantin, dan kegiatan Mikro Ekonomi yang ada di lingkungan Rutan Kelas I Bandung ke Natur Palas.
Dalam unggahan lain, terdapat foto botol minum yang bertuliskan Jeera. Dari tulisan dalam gambar itu, "tidak boleh ada brand lain kecuali air ini di lokasi lapas/rutan foundation itu berkuasa".

"Ah bohong besar itu. Enggak ada," ujar Yasonna di Istana Negara.

"Enggak, enggak ada. Yayasan Jeera kan latihan napi. Yayasan ini ada, bukan dia (Tema) ada di situ. Yayasan kerja sama dengan lapas melatih napi untuk ada yang jadi barista, kulit, kalau kalian lihat ada produk-produk kulit nah mereka itu," sambungnya.