Dirjen Pajak Doyan Naik Harley, Anak Buah Ikutan Hidup Mewah

Bos-pajak-main-moge.jpg
(Instagram via Suara.com)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Gaya hidup Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak, Suryo Utomo, jadi sorotan tajam usai kasus penganiayaan yang menjerat anak pejabat pajak, Mario Dandy Satrio berbuntut panjang.

Suyo Utomo ternyata juga hobi berhaya hidup mewah. Hobinya mengendarai motor gede alias moge Harley Davidson tersebar luas. Petinggi Direktoral Jenderal Pajak (DJP) itu juga ternyata kerap menunggangi moge bersama para pegawai pajak lainnya yang tergabung dengan klub bernama Belasting Rijder DJP.

Hobi mewah Suryo Utomo yang turut memamerkan moge itu semakin menambah guncangan di tubuh DJP. Karena itu, menarik untuk menengok rincian harta kekayaan Suryo Utomo yang saat ini tercatat sebagai penerima gaji dan tunjangan tertinggi di DJP.

Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPK), Suryo Utomo terakhir melaporkan kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2021. Dalam laporannya, ia tercatat memiliki harta sebesar Rp 14,4 miliar.

Suryo Utomo memiliki beberapa aset tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Bogor dan Kabupaten/Kota Bekasi. Total nilai tanah dan bangunan yang dimilikinya adalah Rp 14.164.826.688 atau Rp 14,1 miliar.

Rinciannya, tanah dan bangunan milik Suryo dengan nilai termahal berada di Jakarta Selatan yang mencapai Rp 6,9 miliar. Tanah dan bangunan ini memiliki luas 328 meter persegi/200 meter persegi.


Masih di wilayah yang sama, Jakarta Selatan, Suryo juga memiliki tanah dan bangunan dengan luas 160 meter persegi/200 meter persegi senilai Rp 2.750.000.000 atau Rp2,7 miliar.


Aset tanah dan bangunan selanjutnya terletak di Kabupaten/Kota Bekasi dengan luas 407 meter persegi/250 meter persegi. Aset ini ditaksir mencapai Rp 1.043.848.888 atau Rp 1 miliar.

Sementara itu, harta kekayaan Suryo dalam bentuk alat transportasi dan mesin dengan nilai mencapai Rp 947.000.000 atau Rp 947 juta. Salah satunya adalah moge Harley Davidson Sportster keluaran tahun 2003 yang dipamerkannya, di mana dalam LHKPN tercatat sebagai hasil sendiri dengan nilai Rp 155.000.000 atau Rp 155 juta.

Tak cuma Harley Davidson, Suryo juga tercatat memiliki beberapa kendaraan roda dua. Mulai dari motor Honda Supra tahun 1997 dengan nilai Rp 1 juta dan Honda Beat keluaran tahun 2015 senilai Rp 10 juta.

Lalu ada motor Yamaha tahun 2015 dengan senilai Rp 3 juta dan Yamaha RX King tahun 1996 senilai Rp 16 juta. Ditambah salah satu motor mahalnya, yakni motor Kawasaki Er6 keluaran tahun 2019 senilai Rp 52 juta.

Kendaraan roda empat milik Suryo juga tidak kalah banyak. Ia melaporkan memiliki mobil Hyundai Tucson Minibus keluaran tahun 2014 dengan nilai Rp 270 juta dan mobil Toyota Ist Minibus tahun 2004 dengan nilai Rp 100 juta.

Isi garasinya masih ditambah dengan mobil Suzuki Futura Pick Up tahun 2008 Rp senilai 40 juta. Kemudian ada dua jeep, yakni mobil Jeep Willys tahun 1956 senilai Rp 100 juta dan mobil Jeep Cherokee tahun 1997 dengan nilai Rp 200 juta.

Seluruh harta kekayaan berupa alat transportasi dan mesin itu tercatat sebagai hasil sendiri milik Suryo.

Ia juga masih melaporkan harta bergerak lain senilai Rp 1.541.500.000 atau Rp1,5 miliar, serta kas dan setara kas senilai Rp 2.799.617.880 atau Rp2,7 miliar.

Total harta kekayaannya mencapai nilai Rp 19.452.944.568 atau Rp 19 miliar. Namun, Suryo ternyata juga memiliki utang mencapai Rp 5 miliar. Dengan begitu, seluruh harta kekayaannya tercatat sebesar Rp 14.452.944.568 atau Rp 14 miliar dikutip dari suara.com