Sering Dibela Ibu Disebut Penyebab Sikap Buruk Ferry Irawan, Berpengaruh?

Ferry-Irawan4.jpg
((Instagram/ @ferryirawanreal))

RIAU ONLINE, JAKARTA-Ucapan Hariati, ibunda Ferry Irawan baru-baru ini menuai banyak kritikan dari warganet. Pasalnya, Hariati justru dinilai membela Ferry Irawan dan menyudutkan Venna Melinda.

Dalam potongan video yang diunggah akun Instagram @lambenyinyir_official, Hariati mengaku, ia telah mengingatkan Venna Melinda sebelum menikah dengan Ferry Irawan.

Ia mengatakan, dirinya bertanya kepada Venna Melinda untuk berpikir dahulu jika ingin menikahi Ferry Irawan. Pasalnya, putranya itu tidak memiliki pekerjaan sama sekali.

“Waktu awal-awal nikah kan saya udah bilang Ferry tuh tidak ada kerjaan, enggak ada penghasilan, Venna mau terima enggak Ferry apa adanya? Aku mau mami, terima Ferry apa adanya’ kata Venna. Saya bilang pikirkan dulu, jangan sampe nanti akhirnya nyesel, ” ungkap Hariati dalam video yang diunggah, Sabtu (18/2/2023).

Tidak hanya itu, Hariati membongkar kalau Ferry Irawan setelah menikah juga tidak bisa leluasa bekerja karena harus antar-jemput Venna Melinda. Padahal, putranya itu beberapa kali sempat ditawari pekerjaan..

“Ada-ada (pekerjaan) dan itu penghasilannya udah dikasihkan ke Venna semua, kan ada di surat pra nikah itu. Sempat juga Ferry ada syuting ke Bali ya kalo enggak salah, tapi karena nganter-nganter Venna ya dia enggak sempat lagi, jadi bukannya dia pengangguran gitu,” ungkapnya.


Pernyataannya tersebut mendapat banyak kritik dari warganet karena Hariati dinilai terlalu membela Ferry Irawan. Warganet menyebutkan, karena terlalu sering dibela itu yang membuat putranya itu melakukan hal kurang baik dan terlalu dimanja.

"Tuh ibu-ibu ayok ajarin anak yang bener, kalo kalian selalu membela kesalahan anak dan gak pernah marahin anak, gedenya jadi kaya Ferry," komentar salah seorang warganet.

"Ngapain ngingetin mantunya, yang diingetin anaknya lah. Udah tau sifatnya jelek, berubah lah," komentar lainnya.

Melansir Project Child, keseringan membela anak ketika melakukan kesalahan memang memberikan dampak pada kehidupannya di kemudian hari. Pola asuh yang salah tersebut membuat anak justru menormalisasikan hal yang salah.

Dengan begitu, kebiasaan salah yang dianggap wajar itu menjadi kebiasaan buruknya. Sebab kebiasaan buruk itu juga yang bisa membuat anak merugikan orang lain di masa depan.

Tidak hanya itu, anak juga jadi kurang paham pada hal disiplin dan sikap baik. Ini bisa pengaruhi keterampilan sosial anak.

Untuk itu, ketika anak melakukan kesalahan, seharusnya orang tua tidak membelanya. Namun, cobalah untuk membahas mengenai kesalahannya. Ajarkan anak untuk melakukan hal-hal yang benar.

Orang tua juga bisa memberikan hukuman atas kesalahan yang dibuat. Dengan begitu, anak bisa paham dengan kesalahannya sehingga ada keinginan untuk memperbaiki diri dikutip dari suara.com