Sederet Fakta Mencengangkan Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Wowon-Erawan-alias-Aki-Wowon.jpg
(dok. Polisi via Suara.com)

RIAU ONLINE - Sederet fakta mencengangkan terungkap seiring pengungkapan kasus pembunuhan berantai Wowon cs, termasuk motif pembunuhan. Wowon alias Erawan Aki tak sendiri dalam menghabisi nyawa korbannya.

Wowon dibantu dua orang lainnya, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin. Berikut sederet fakta mencengangkan dari kasus pembunuhan berantai Wowon cs, sebagaimana dilansir dari Suara.com, Jumat, 27 Januari 2023.

Motif pembunuhan

Motif pembunuhan yang dilakukan Wowon cs diungkap Polda Metro Jaya berkaitan dengan praktik ilmu hitam. Wowon bahkan melibatkan ilmu perdukunan saat melancarkan aksinya. Kini ketiga Wowon bersama dua rekannya telah diamankan aparat kepolisian.

Kubur korban di kontrakan

Wowon cs mengontrak rumah di daerah Ciajur untuk melancarkan aksi pembunuhan mereka. Solihin alias Duloh yang pernah mengontrak sebuah rumah yang terletak di Kampung Babakan Curug, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.

Menurut pemilik rumah kontrakan, Dedi Somantri, Solihin alias Duloh yang melakukan transaksi mengontrak rumah selama tiga bulan.

Belakangan diketahui, Wowon dan dua rekannya itu telah melakukan pembunuhan sebelumnya dengan korban sebanyak 6 orang. Empat korban di antaranay dikuburkan di halaman rumah kontrakan Wowon. Keempat korban itu diduga dibunuh dengan cara dicekik, lalu jenazahnya dikubur di lokasi tersebut.


Wowon bunuh anak sendiri

Kabar terakhir menyebutkan bahwa jumlah korban Wowon cs adalah 9 orang, namun masih ada kemungkinan akan bertambah. Satu korban di antaranya adalah seorang bocah berusia dua tahun bernama Bayu. Bayu ternyata putra Wowon sendiri.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari penyidikan, Bayu dibunuh dengan dalih demi kesuksesan alias tumbal.

Tipu TKW dengan modus penggandaan uang

Tak hanya mendalangi pembunuhan berantai, Wowon juga melakukan penipuan terhadap 11 tenaga kerja wanita (TKW) dengan modus penggandaan uang. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyodo Wisnu Andiko, merinci identitas korban yakni Yeni, Farida, Siti Fatimah, Aslem, Entin, Hamidah, Evi, Hana, Yanti, Nene dan Sulastini. Dua di antaranya yakni Farida dan Siti Fatimah menjadi korban yang meninggal dunia.

Wowon melakukan penggandaan uang dengan memasukkan uang korban ke amplol kemudian menukarnya dengan nominal berkali-kali lipat. Para TKW yang terjerat mengirimkan Rp 3 sampai Rp 5 juta per bulan dari gaji mereka.

Aliran uang capai Rp 1 miliar

Dengan modus penipuan tersebut, Wowon Cs mampu mengantongi Rp1 miliar di rekening. Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan uang tersebut masuk melalui rekening Dede Sholehudin yang juga ditetapkan sebagai tersangka.