Alasan Bung Karno Tak Ingin Guntur Soekarnoputra Jadi Presiden: "Kacau Indonesia"

Guntur-Soekarnoputra.jpg
(Facebook/M Irawati Soemadi via Suara.com)

RIAU ONLINE - Presiden Soekarno dalam catatannya tidak pernah berharap, bahkan tak ingin putranya Guntur Soekarnoputra untuk meneruskan jejaknya memimpin Indonesia.

"Hanya satu doaku untuknya, semoga dia tidak akan menjadi presiden. Itu adalah kehidupan yang sangat berat," doa Bung Karno untuk putra pertamanya itu, dikutip dari Suara.com, Senin, 16 Januari 2023.

Guntur yang dipanggil Mas Tok itu menanggapi doa sang ayah sekaligus presiden pertama RI itu.

Menurut Guntur, harapan Bung Karno karena jika dirinya menjadi presiden akan membawa kekacauan belaka.

"Bung Karno enggak mau saya jadi presiden, soalnya kalau saya jadi presiden, kacau ini Indonesia," kata Guntur blak-blakan melalui kanal YouTube Liputan6.

Guntur mengungkapkan bahwa Soekarno sangat mengetahui dan memahami secara persis watak dari putranya itu.

"Karena bapak tahu persis watak Mas Tok ini," lanjutnya.

Guntur menyebut sejumlah watak yang menurutnya tidak cocok untuk berada di posisi presiden. Di antaranya diakuinya dirinya tak menyukai protokoler, tak suka dikawal, hingga enggan berpakaian rapi.

"Pertama udah nggak seneng protokoler, kedua nggak seneng dikawal-kawal, udah nggak seneng kalau misalnya jemput tamu mesti pakai set lengkap dasi," ungkapnya.


Ditegaskan Guntur bahwa dia lebih suka berpakaian santai, seperti kaos dan blue jins belel saja. Sebab itu, Guntur memahami sang ayah yang tak ingin dirinya menjadi presiden.

"Nah itu bapak tahu kalau orang semacam ini jadi presiden, bukannya negaranya ancur tuh," tandasnya.

Lebih lanjut, Guntur mengakui bahwa secara fisik memang mirip dengan sang ayah. Sedangkan secara ideologi, dia mengatakan berusaha untuk tetap menganut paham ideologi bung Karno.

Namun ada satu hal menarik, yakni terkait penggunaan peci hitam yang selalu khas dan digunaan oleh sang proklamator.

Guntur secara blak-blakan ogah dan menolak menggunakan peci hitam sama dengan ayahnya. Hal tersebut karena Guntur enggan menjadi bayangan Soekarno.

"Soalnya Mas Tok (menolak pakai peci hitam ala Bung Karno) nggak mau jadi bayangannya Soekarno," ungkap Guntur.

Selain itu, Guntur mengaku merasa seperti tukang sate dan tak memiliki wibawa seperti Soekarno ketika memakai peci hitam.

"Dan lagi Mas Tok melihat kalau Mas Tok pakai peci hitam bukan kayak Bung Karno, tapi kayak tukang sate. Jadi ngapain," sambungnya.

Guntur menegaskan bahwa dia tak menganggap tukang sate sebagai sosok yang jelek.

"Bukan berarti tukang sate jelek ya. Kalau tukang sate pakai peci hitam pantes," tegas Guntur.