Ritual Santhara Dikaitkan dengan Kematian Keluarga di Kalideres. Apa Itu?

Mayat-mengering2.jpg
([Suara.com/Faqih Fathurrahman)

RIAU ONLINE - Misteri kematian keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, masih menjadi pertanyaan besar publik. Terlebih lagi, polisi mengatakan bahwa jenazah satu keluarga itu diduga dehidrasi dan kekurangan gizi selama berminggu-minggu.

Motif kematian keluarga di Kalideres itu kemudian dikaitkan dengan ajaran-ajaran tertentu. Sebelumnya, dugaan keluarga tersebut menganut apokaliptik muncul sebagai pemicu kematian.

Kini, ritual Santhara dikaitkan sebagai motif yang diduga menjadi penyebab kematian empat orang anggota keluarga tersebut. Ritual Santhara dilakukan selama 30-35 hari. Selama itu seseorang tidak makan atau minum hingga meninggal dunia. 

Lalu, apa itu ritual Santhara?

Ritual Santhara adalah ajaran yang dianut sekte Jain yang lahir dan berkembang pesat di India. Dalam ritual Santhara, seseorang akan berpuasa hingga ajal menjemput. Para penganutnya beranggapan bahwa ritual ini bertujuan untuk membersihkan karma lama dan mencegah terjadinya karma baru.

Ritual kuno ini telah dipraktikkan penganut sekte Jain sejak berabad-abad lalu untuk menghadapi kematin. Menurut mereka, Santhara layaknya ujian spiritualitas tertinggi, yakni cara untuk menundukkan semua nafsu dan mempersiapkan jalan yang dimurnikan menuju kematian.


Sementara Presiden Jain, Yuva Mahasabha Jain, di India mengatakan bahwa Santhara bukan tentang kematian, tapi jalan untuk mencapai Moksha, yang merupakan cara untuk menghargai hidup dan mati. Sebenarnya, ritual ekstrem ini sebenarnya hanya bisa dilakukan atas izin dari guru spiritual dan keluarga yang bersangkutan, seperti dilansir dari Suara.com, Jumat, 18 November 2022.

Bagi para penganut sekte ini, Santhara merupakan simbol penyerahan diri menuju puncak ketenangan dan ketentraman, serta meninggalkan hal-hal dunia. Mereka beranggapan Santhara harus dilakukan dengan dilandasi niat spiritual bukan untuk mengakhiri hidup dengan cepat ataupun dengan kekerasan.

Mulanya, orang yang melakukan Santhara menjalani puasa seperti biasa dengan asupan makanan padat dan minuman dalam takaran yang sedikit. Mereka akan mengurangi porsi makanan secara bertahap dan cukup dengan air minum saja hingga akhirnya berhenti minum air.

Perjalanan ritual ini normalnya berlangsung selama 30-35 hari, karena pada dasarnya kematian akan menghampiri secara alami. Selama menghabiskan masa-masa sulit itu mereka akan didengarkan tulisan suci, meditasi, dan introspeksi diri hingga benar-benar mati kelaparan.

Selain ritual Santhara, sebelumnya tewasnya satu keluarga di Kalideres itu viral diperbincangkan di media sosial. Akun @Askrlfess bahkan mencurigai kasus ini seperti cerita dalam film dokumenter "House of Secrets: The Burari Deaths" yang tayang di Netflix.

Dugaan menjalani ritual Santhara itu juga muncul dalam cuitan tersebut dari seorang warganet yang menanyakan perihal keanehan dan kejanggalan kematian satu keluarga yang pada mulanya diduga mengalami kelaparan dan dehidrasi tersebut.

"[Askrl] dari awal pas muncul berita ini aku jg kepikirannya mirip2 documentary n3tflix the burari deaths (sekeluarga g4ntung diri utk suatu ritual) gataunya bener ada dugaan," bunyi cuitan akun @Askrlfess pada Kamis (17/11/2022) disertai tangkapan layar pemberitaan online tentang pembahasan kasus tewasnya satu keluarga Kalideres.

Burari Deaths yang diangkat Netflix dalam film dokumenter merupakan kisah kematian satu keluarga di Burari, New Delhi, India. Yakni, keluarga Chindawat yang meninggal dunia dengan cara ritual bunuh diri massal.

Satu keluarga yang terdiri dari 10 orang meninggal dunia dengan cara menggantung diri dengan kaki hampir menyentuh lantai. Sementara itu satu orang lansia yang merupakan nenek dan anggota tertua di keluarga ditemukan meninggal dunia di dalam kamar. Kasus ini terungkap pada Juli 2018 dengan total ada 11 korban bunuh diri massal dalam kejadian ini.