Kritikan Pedas BEM UI: Jokowi Digambarkan Pinokio, Wapres Disebut Foto Pajangan

Unggahan-BEM-UI-di-Twitter.jpg
(Twitter/BEM UI via Suara.com)

RIAUONLINE - Di era demokrasi, kritikan dari mahasiswa untuk pemimpin negara di negeri ini bukan lagi menjadi hal baru. Bahkan di pemerintah Presiden Joko Widodo sejumlah agenda unjuk rasa telah digelar para mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi serta mengkritik jalannya pemerintahan.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia menjadi satu dari organisasi kemahasiswaan yang cukup vokal. Selasa, 25 Oktober 2022, BEM UI kembali mengkritik pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin lewat unggahan Twitter.

Tampak poster yang memperlihatkan sosok Jokowi dan wakilnya, Ma'ruf Amin, di balik podium di unggahan BEM UI tersebut. Jokowi terlihat dengan gestur khasnya saat berpidato.

Jokowi digambarkan dengan hidung memanjang layaknya tokoh animasi Pinokio. Gambar ini sepertinya dimaksudkan untuk mendukung penilaian BEM UI atas pemerintahan Jokowi yang penuh dusta, termasuk anggapan tentang ketidakmampuan pemeritah saat ini menyejahterakan rakyat sebagaimana janji sang presiden.

"Kerja! Kerja! Kerja! Tapi sia-sia..." kritik BEM UI di posternya, dikutip dari Suara.com, Kamis, 27 Oktober 2022. "#CUKUPSUDAH : KAMI LELAH."

"Lebih dari setengah masa jabatan Jokowi-Ma'ruf Amin telah berjalan, tetapi tak ada satupun janji-janji politik yang terpenuhi sempurna," sambung BEM UI lewat cuitan berikutnya.


Bahkan, BEM UI menilai janji-janji Jokowi-Ma'ruf Amin semasa kampanye hanyalah cara untuk memuluskan jalan menuju kekuasaan. Mirisnya, kini semua janji itu selah menjadi angin lalu karena Jokowi-Ma'ruf Amin justru tidak bekerja merealisasikannya.

Inilah alasan BEM UI menuding Jokowi hanya sebagai pendusta semata. Selain itu, mayoritas warganet lebih memperhatikan kritikan BEM UI kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Sebab, BEM UI terang-terangan menyebut Ma'ruf Amin hanya seperti foto pajangan yang seolah tidak memiliki kontribusi terhadap pemerintahan Indonesia.

"Jokowi adalah contoh baik bagi kita tentang seorang Presiden yang dipilih dengan suara rakyat, tetapi tidak pernah menunjukan keberpihakannya pada rakyat dan sering memperburuk sendi-sendi kehidupan rakyat," kecam BEM UI.

"Ditambah lagi seorang Wakil Presiden yang tugasnya tidak lebih dari sebagai simbol dan pajangan di depan kelas-kelas sekolah dasar," lanjutnya. "Bagaimana mungkin kita menuju kemajuan jika negara ini dipimpin oleh pendusta dan sebuah foto pajangan?"

"Ya mbok dibaca undang-undangnya, posisi wakil sejak dulu bukannya begitu. Ada ada saja kaum muda ini!" cuit warganet.

"Baca komen-komen yang masuk mestinya kalian tu malu. Ga cuma dibully tapi kalian juga dimaki... Tau kenapa? Karena kami udah muak dengan sikap kalian yang kekanak-kanakan. Percuma jadi mahasiswa kalo mengkritik dengan cara yang tidak intelek... Berani ga kalian menyuarakan RUU Perampasan Aset Koruptor?" komentar warganet.

"Silahkan mengkritik tapi penting menjaga kesopanan karena kalian mahasiswa, bukan abal-abal. Kritik sekeras-kerasnya dan demo lah, tapi jangan mencaci maki apalagi menghina. Siap kah kalian jika diperlakukan sama seperti yang kalian lakukan? Jaga adab, tunjukan sopan santun & intelektualitas," ujar warganet lain.

Kendati demikian, sejumlah warganet yang menyuarakan masih memberikan dukungan untuk BEM UI yang terus vokal mengkritik kebijakan-kebojakan pemerintah.