Heboh Tarif Masuk Borobudur, Triawan Munaf Unggah Kelakuan Wisatawan Lokal

Pengunjung-Borobudur.jpg
(@triawanmunaf)

RIAU ONLINE, MAGELANG-Mantan Ketua Badan Ekonomi Kreatif atau BEKRAF, Triawan Munaf berekais soal wacana  kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu.

Triawan menyebut, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum punya kesadaran menjaga aset peninggalan seperti Candi Borobudur.

Hal ini terlihat dari unggahan di Instagram pribadinya @triawanmunaf, yang secara blak-blakan mendakwa banyak pengunjung Candi Borobudur 'buta huruf' atau 'buta hati', dan tidak mengindahkan larangan serta aturan yang dibuat.

Dalam postingan itu, ia mengunggah potret pengunjung Candi Borobudur yang terlihat asik duduk di Stupa Candi Bodorobudur, bahkan banyak juga yang memanjat hingga atas stupa.


Padahal sudah ada tulisan aturan yang menyatakan 'Dilarang Duduk Pada Stupa' atau 'Dilarang Memanjat Stupa', tapi pengunjung tetap tidak mengindahkan aturan tersebut.

Unggahan itu juga memperlihatkan, pengunjung yang menaiki tembok candi padahal sudah dipasang pagar pembatas.

"Jangan-jangan prevalensi BUTA HURUF di negeri ini masih tinggi, (atau Buta Hati)," tulis Triawan Munaf dalam unggahannya.

Adapun unggahan foto Komisaris Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia itu, adalah unggahan ulang dari Jurnalis Harian Kompas, Sarie Febriane yang juga menyoroti hal yang sama dikutip dari suara.com

Foto itu merupakan foto pribadi Sarie pada 2019 lalu, dan saat kenaikan tiket Candi Borobudur mencuat, ia turut menyampaikan keresahannya, tentang potensi merusak dari industri pariwisata.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan harga tiket masuk Candi Borobudur untuk turis lokal sebesar Rp750 ribu, sedangkan wisatawan mancanegara sebesar 100 dollar AS atau setara Rp1,4 juta.