Juni 2022, Intip Fenomena Langit Bulan Stroberi hingga Hujan Meteor Ini

Hujan-meteor-Lyrid.jpg
(deticom/Anadolu Agency via TIME)


RIAU ONLINE - Fenomena langit biasanya terjadi di setiap bulan, baik itu terlihat dengan jelas atau tidak. Fenomena langit juga akan terjadi pada Juni 2022 ini.

Seperti dilansir dari Suara.com, Minggu, 5 Juni 2022, In The Sky menyebutkan lima peristiwa langit yang akan terjadi pada Juni 2022, antara lain:

1. Bulan Stroberi

Pada 14 Juni mendatang, bulan akan mencapai fase penuh. Bulan Purnama pada Juni ini juga dijululuki Bulan Stroberi.

Saat mencapai fase penuh, Bulan akan berada pada deklinasi 25°57'S di konstelasi Ophiuchus dan terletak pada jarak 357.000 km dari Bumi.

Bulan Stroberi merupakan julukan yang dipopulerkan oleh Farmers' Almanac di Amerika Serikat dalam beberapa dekade terakhir.

Nama-nama yang digunakan oleh almanak itu mengklaim memiliki asal-usul kuno dari suku-suku asli Amerika.

Disebut Bulan Stroberi, karena mengisyaratkan kepada beberapa suku asli Amerika yang menganggap JUni sebagai waktu yang tepat untuk mengumpulkan stroberi matang.

2. Mengamai Merkurius

Tepat pada 17 Juni, Merkurius akan mencapai sudut elongasi terjauh. Ini menjadi waktu terbaik untuk melihat planet tersebut karena sudut elongasi posisi Merkurius di langit Bumi tidak pernah berada dari 22 derajat dari posisi Matahari.


Sehingga, Merkurius akan mencapai sudut elongasi terjauh dari sisi barat Matahari pada 17 Juni mendatang. Merkurius akan tampak seperti bintang kecil terang yang tidak berkelap-kelip dan dapat diamati pada pukul 05:15 WIB.

Dengan kata lain, pengamat dapat melihat planet ini di cakrawala timur sebelum Matahari terbit.

3. Konjungsi Bulan dan Saturnus

Bulan dan Saturnus akan tampak berdekatan pada 18 Juni mendatang. Dalam pandangan langit, Saturnus akan berada pada jarak 4 derajat dari Bulan.

Fenomena ini dapat disaksikan pada pukul 22.21 WIB, saat ketinggian mencapai 7 derajat di atas ufuk timur.

Keduanya akan mencapai titik tertinggi di langit pada 03:55 WIB dengan ketinggian 82 derajat di atas cakrawala selatan.

Pasangan ini akan menghilang sekitar pukul 05:42 WIB pada ketinggian 62 derajat di atas ufuk barat.

Pengamat dapat mengamati keduanya di konstelasi Capricornus. Untuk dapat melihat cincin Saturnus dengan jelas, pengamat membutuhkan teleskop dengan pembesaran minimum 175 kali.

4. Konjungsi Bulan dan Jupiter

Bulan dan Jupiter akan tampak berdekatan pada 21 Juni mendatang. Pada saat itu, Jupiter akan berjarak 2 derajat dari Bulan.

Pasangan ini akan terlihat mulai pukul 00:16 WIB dan mencapai ketinggian 78 derajat di atas ufuk timur laut, sebelum menghilang dari pandangan saat fajar menyingsing sekitar pukul 05:43 WIB.

Pengamat dapat melihat keduanya di konstelasi Pisces. Jika ingin melihat detail Jupiter, maka pengamat membutuhkan bantuan teleskop dengan pembesaran minimal 175 kali.

5. Hujan meteor Bootid Juni

Puncak hujan meteor berintensitas rendah akan terjadi pada 27 Juni mendatang. Tampilan terbaik hujan meteor ini diperkirakan terjadi pada pukul 20.00 WIB.

Diperkirakan akan mencapai intensitas lima hingga sepuluh meteor dan pengamat dapat terus mengamati hujan meteor ini hingga sekitar pukul 01:30 WIB dini hari.

Titik radian hujan meteor ini akan berada di dekat rasi bintang Bootes, di mana letaknya berada pada ketinggian 35 derajat dari cakrawala utara.