PBNU Akhirnya Setuju Sekolah Lima Hari, Alasannya...

PBNU-akhirnya-setuju-sekolah-lima-hari.jpg
(Kompas)

RIAU ONLINE, JAKARTA - Polemik dan pro kontra mengenai program sekolah lima hari menunjukkan titik terang. Presiden Joko Widodo, akan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang pendidikan karakter atau sekolah lima hari pada besok Rabu, 6 September 2017.

Yang mengejutkan lagi, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yan sebelumnya menolak rencana ini, dikabarkan akan ikut ambil bagian.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj turun lansung untuk membahas soal peraturan presiden (Perpres) tentang pendidikan karakter saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta hari ini, Selasa, 5 September 2017.

"Iya besok, besok saya ke sini lagi dengan Muhammadiyah, dengan ulama, Presiden akan mengeluarkan perpres tentang pendidikan karkater," kata Said Aqil seperti dikutip dari kompas.com.

Perpres ini menggantikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017.


Sebelumnya, permen tersebut sempat ditolak oleh kalangan Nahdlatul Ulama karena mengatur waktu sekolah selama 5 hari dalam seminggu atau 8 jam dalam sehari. Waktu tersebut dianggap bisa mematikan sekolah madrasah diniyah yang jam belajarnya dimulai pada siang hari.

Akan tetapi, Aqil justru menilai, Perpres yang akan diterbitkan Jokowi ini mendukung madrasah diniyah. Perpres tersebut turut menjadi payung hukum bagi pemerintah untuk memberikan bantuan angggaran kepada sekolah madrasah.

Selama ini, madrasah hanya dibiayai oleh uang sekolah siswa yang jumlahnya tak besar. Akibatnya, fasilitas madrasah dan gaji guru madrasah sangat minim.

"Dengan adanya perpres ada kewajiban, ada payung kewajiban mengeluarkan anggaran," kata dia.

Mengenai masalah jam kerja guru yang harus mengajar selama 8 jam sehari untuk mendapat tunjangan, menurut Aqil, hal tersebut juga sudah dicarikan solusinya. Nantinya, kegiatan guru sebelum mengajar serta setelah mengajar seperti mengoreksi pekerjaan rumah juga bisa dihitung sebagai jam kerja.

"Soal masalah guru gampang, supaya dapat tunjangan," kata dia.