Hasil Berubah, Urine Ibu dan Balita "Narkoba" di Riau Dites Ulang

ILUSTRASI-Tes-Urine.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kasus narkoba yang satu ini terbilang unik, karena menimpa seorang balita berusia 3,8 tahun di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau.

Hasil pemeriksaan urine di rumah sakit umum daerah (RSUD) terhadap bocah perempuan ini memberikan hasil positif mengandung narkoba. Hal yang sama juga ditunjukkan dari pemeriksaan tes urine terhadap sang ibu berinisial RN.

Keduanya menjalani tes urine atas inisiatif sang ibu yang curiga dengan perilaku sang anak. Pada Jumat 30 Maret 2018, anak perempuannya terus berbicara merancau dan tidak bisa tidur.

Baca juga:

Polda Riau Telusuri Peredaran Permen Mengandung Narkoba

Pesta Sabu di Rumah, Anggota Polsek Ini Dibekuk

 

Sementara pada sore harinya, bocah itu diketahui memakan permen yang dibeli di warung terdekat. Sang ibu pun mengaku turut memakan permen yang sama.

Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri Polri, Brigadir Jenderal Polisi Eko Daniyanto mengatakan, kepolisian masih mendalami kasus ini.


Diakuinya bahwa tes urine pertama di RSUD menunjukkan hasil yang positif narkoba.

"Memang ada anak dan ibu ke rumah sakit, dilakukan tes di Rumah Sakit. Tapi kita belum pastikan apakah ini tes kit untuk narkotika apa bukan, tapi hasilnya positif narkoba," kata Eko seperti dirilis Republika.co.id, Senin 2 April 2018.

Anehnya, setelah dilakukan tes urine ulang di Polres, hasilnya balita tersebut justru negatif narkoba. Untuk itu, sampel urine balita tersebut dites lebih lanjut oleh BPOM.

Ia juga menginstruksikan, bila hasil pemeriksaan laboratorium dari BPOM Provinsi Riau sudah keluar agar segera diungkap ke masyarakat. Sehingga masyarakat mengetahui.

"Atau bisa saja dari obat batuk pun mengandung narkotika, obat paru-paru mengandung narkotika," kata dia.

Eko menambahkan, alasan diserahkannya sampel permen ke BPOM karena hanya BPOM Provinsi yang punya alat untuk membuktikan kandungan tersebut.

Pembuktian tersebut juga dilakukan untuk mengklasifikasi narkoba jenis apa yang terkena sang balita.

Di samping itu, untuk meningkatkan akurasi pemeriksaan, Eko juga meminta sampel tes urine segera dikirimkan ke Mabes Polri untuk segera diperiksa Puslabfor.

"Segera kirim ke Mabes Polri. Perkurir saja dibawa oleh anggota pakai pesawat," tambahnya. (1)

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id