Musim Haji, Ladang Berkah bagi Pedagang Oleh-oleh Haji di Pekanbaru

Kadri-saat-mengemas-oleh-oleh-haji.jpg
(RAHMADI DWI PUTRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Musim ibadah haji menjadi momentum penuh berkah, tak hanya bagi jamaah yang menunaikan rukun Islam kelima, tetapi juga bagi para pedagang yang menjual oleh-oleh dan pernak-pernik khas haji. 

Salah satunya adalah Kadri, warga Kota Pekanbaru, yang setiap tahun memanfaatkan musim haji untuk berjualan oleh-oleh bagi jamaah yang pulang dari Tanah Suci.

Di kios miliknya yang terletak di Jalan Bintara, Kadri menyediakan beragam oleh-oleh dan perlengkapan ibadah. Mulai dari air zam zam, kurma, kacang Arab, hingga perlengkapan salat tersedia lengkap untuk memenuhi kebutuhan para jamaah.

“Biasanya sebelum berangkat ke Tanah Suci, jamaah sudah memesan dulu oleh-oleh ini. Mereka datang dari berbagai kabupaten di Riau,” ujar Kadri, pemilik kios oleh-oleh haji.


Pemesanan oleh-oleh memang datang dari berbagai penjuru provinsi, seperti dari Kabupaten Kampar, Siak, Indragiri Hulu, hingga Rokan Hulu. 

Pesanan mulai berdatangan sejak awal musim haji, seiring dengan diberlakukannya aturan pembatasan bagasi bagi jamaah. Banyak jamaah yang akhirnya memilih membeli oleh-oleh di tanah air agar tidak terbebani saat kembali dari Arab Saudi.

Namun, meski kiosnya tetap ramai didatangi pelanggan, Kadri mengakui bahwa jumlah pemesan tahun ini menurun sekitar 15 persen dibanding tahun lalu. Ia menduga, faktor ekonomi dan keterbatasan anggaran jamaah menjadi penyebab penurunan tersebut.

Kadri juga menjelaskan bahwa pengemasan oleh-oleh dilakukan menyesuaikan jadwal kepulangan jamaah haji. Hal ini penting dilakukan agar kualitas produk tetap terjaga, terutama untuk produk-produk konsumsi seperti kurma.

Musim haji memang bukan sekadar waktu spiritual, tapi juga membawa efek ekonomi yang nyata bagi pelaku usaha lokal. Dengan semakin meningkatnya permintaan oleh-oleh, bisnis musiman seperti ini diharapkan terus bertahan dan berkembang di tahun-tahun mendatang.