Pemuda Tani Indonesia Gandeng Bulog Wujudkan Kemandirian Pangan Riau

Pemuda-Tani-Indonesia-Gandeng-Bulog-Wujudkan-Kemandirian-Pangan-Riau.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE - Pemuda Tani Indonesia menjalin sinergi dengan Perum Bulog Kantor Wilayah Riau dan Kepulauan Riau terkait penyerapan hasil produksi padi dan jagung, serta penguatan agenda pertanian anak muda.

Sinergi ini akan diwujudkan dalam kegiatan Youth Farmer Conference 2025 yang saat ini tengah dipersiapkan oleh kedua belah pihak.

Dalam silaturahmi strategis yang dilaksanakan pada Rabu, 4 Juni 2025 ini, Kepala Perum Bulog Kanwil Riau-Kepri, Ismed Erlando menyatakan komitmennya untuk mendukung sepenuhnya hasil pertanian dari petani muda di Riau. 

“Kami siap menampung hasil panen padi dan jagung dari kelompok tani, termasuk dari Pemuda Tani Indonesia, sebagai bagian dari misi memperkuat ketahanan pangan daerah,” tutur Ismed.

Ismed juga memastikan bahwa Bulog tidak hanya siap menyerap hasil panen, tetapi juga membuka ruang untuk kolaborasi mulai dari pengadaan benih, pendampingan teknis, hingga pembiayaan dan distribusi.

“Pendekatan kita sekarang bukan hanya hilir, tapi juga menyentuh hulu. Kami ingin menjadi mitra strategis bagi petani, terutama generasi muda yang punya semangat dan energi besar,” tegas Ismed.

Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan Pemuda Tani Indonesia,  Muhammad Rahul, menyebut bahwa ketergantungan Riau terhadap pasokan pangan dari daerah tetangga seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. 


“Ini bukan hanya soal kebutuhan, tapi juga peluang ekonomi. Anak-anak muda Riau harus jadi bagian dari solusi,” tutur Rahul.

Rahul yang juga merupakan Anggota DPR RI Komisi III sekaligus Ketua DPD Partai Gerindra Riau ini memaparkan, saat ini Riau belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, terutama beras. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi padi Riau pada tahun 2024 mencapai 222,06 ribu ton gabah kering giling (GKG), yang jika dikonversi menjadi beras setara dengan 127,44 ribu ton. 

Jumlah ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi beras masyarakat Riau, yang setiap tahunnya melebihi 300 ribu ton.

Tak hanya itu, produksi jagung berada pada angka sekitar 30.870 ton pada tahun 2024. Meskipun begitu, potensi peningkatan hasil panen cukup besar, khususnya di sentra-sentra baru yang sedang dikembangkan di Kampar, Siak, Indragiri Hulu, dan Rokan Hulu.

Kendala utama dalam pengembangan sektor pangan di Riau saat ini adalah keterbatasan fasilitas pasca panen seperti penggilingan padi dan mesin pemipil jagung. 

Hal ini berdampak pada lambatnya penyaluran hasil panen ke pasar maupun gudang Bulog. Menanggapi hal tersebut, Pemuda Tani Indonesia mendorong adanya forum rembuk lintas sektor guna mencari solusi bersama. 

“Kami siap hadir dan terlibat aktif. Dengan banyaknya dukungan dan ada kepastian kemitraan, maka hasil pertanian kita akan meningkat tajam,” ujar Rahul.

Sinergi antara Pemuda Tani Indonesia dan Bulog Riau menjadi sinyal positif dalam upaya mewujudkan swasembada pangan di Provinsi Riau. Dengan kombinasi kekuatan generasi muda, dukungan kelembagaan, serta potensi lahan yang melimpah, jalan menuju kedaulatan pangan terbuka lebar.

“Kami optimis, Riau bukan hanya bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, tapi juga mampu menjadi lumbung pangan untuk wilayah Sumatera,” pungkas Rahul.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut jajaran pengurus Pemuda Tani Indonesia Provinsi Riau, antara lain Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan/OKK Pahrijal, Ketua Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulaimansah, serta sejumlah pengurus daerah lainnya yang turut menyampaikan komitmen dan semangat kolaborasi bersama Bulog.