Reporter: Herianto Wibowo
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Riau menggelar pelatihan peningkatan kompetensi bagi guru dan tenaga kependidikan dari sekolah serta madrasah Muhammadiyah se-Provinsi Riau, Sabtu, 3 Mei 2025.
Kegiatan berlangsung di Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Riau, dengan menghadirkan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) yang juga Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Fajar Riza Ul Haq.
Fajar menegaskan pendidikan Muhammadiyah sejak awal didirikan berorientasi pada proses pembelajaran yang menggembirakan dan memanusiakan manusia.
“Pendidikan Muhammadiyah harus menyenangkan. Poinnya adalah semangat belajar adalah semangat yang menggembirakan. Suasana belajar di ruang kelas harus menciptakan proses yang membangun karakter dan kebahagiaan,” ujar Fajar.
Ia menambahkan, guru berperan penting dalam menciptakan suasana tersebut. Oleh karena itu, pelatihan peningkatan kompetensi guru menjadi sangat penting untuk membekali guru agar mampu menghadirkan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan.
“Memang tidak semua guru bisa menciptakan suasana menggembirakan, maka pelatihan ini sangat diperlukan. Guru harus punya semangat belajar sepanjang hayat dan terbuka terhadap hal-hal baru,” tambahnya.
Fajar juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan.
“Dinas Pendidikan juga harus bertanggung jawab untuk memastikan peningkatan kompetensi guru terus dilakukan. Pada akhirnya, tujuan pendidikan adalah melahirkan manusia yang mampu memanusiakan dirinya dan orang lain,” tuturnya.
Sementara itu, Pimpinan PWM Riau, Sutarmo, menyampaikan pendidikan Muhammadiyah di Riau harus terus ditingkatkan agar mampu bersaing secara nasional dan internasional.
“Pendidikan Muhammadiyah masih memiliki kekurangan, namun kami terus berupaya keras untuk maju dan berkembang dengan segala kemampuan yang ada. Ini semua membutuhkan guru dan tenaga pendidik yang profesional,” ujarnya.
Ia menegaskan pendidikan Muhammadiyah mengemban misi Islam berkemajuan, sehingga tidak boleh tertinggal dalam aspek apapun, termasuk penguasaan teknologi terkini oleh para guru.
“Guru Muhammadiyah harus melek teknologi dan paham perkembangan zaman. Kata berkemajuan itu artinya harus selalu lebih baik dan tidak tertinggal,” tegas Sutarmo.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengungkapkan pihaknya mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan guru, terutama yang bertugas di daerah terpencil.
“Kami sedang mendata jumlah guru yang bertugas di daerah terpencil. Sesuai arahan Gubernur, mereka akan mendapatkan tunjangan yang lebih besar dibanding guru yang mengajar di kota,” jelas Erisman.