Kenaikan Harga Bahan Pangan Diakali dengan Subsidi Transportasi Angkutan

bahan-pokok8.jpg
(Riau Online/Haslinda)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Meski harga sejumlah bahan pokok seperti cabai mulai berangsur turun, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Pekanbaru masih diperintahkan untuk menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT).

Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun mengatakan bahwa mayoritas bahan pokok yang masuk ke Kota Pekanbaru berasal dari daerah tetangga seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara. 

"Sembako kita ini masuknya dari luar, rata-rata dari Sumbar atau Medan. Maka, harus ada cadangan dari daerah lain. Kita khawatir nanti kalau daerah pemasok itu inflasi atau tinggi harganya kita bisa pindah ke daerah lain," katanya.

Menurutnya, BTT ini bisa digunakan untuk biaya transportasi angkut bahan pokok dari daerah asal ke Pekanbaru.


"Sampai hari ini, kami masih mencari cara menurunkan harga di beberapa bahan pokok. Memang, ada beberapa bahan pokok yang naik tapi tak terlalu tinggi," ujar Muflihun.

Selain untuk biaya transportasi angkut, lanjutnya, BTT ini juga bisa digunakan untuk pengadaan bahan pokok murah. Namun, uang dari APBD harus dikaji pengeluarannya.

Menurutnya, Pemko terus menyiapkan langkah-langkah seperti gerakan pangan murah atau pasar murah ketika harga bahan pokok di pasaran sudah mulai tinggi. Mereka juga mencari daerah yang akan diajak bekerjasama guna mencari harga termurah.

"Kita menyiapkan langkah-langkah. Kita akan mencari daerah untuk di MoU kan supaya bisa mencari harga murah dengan menggunakan uang BTT. Nanti transportasi kita dukung melalui BTT, sehingga harga di Pekanbaru kembali stabil," ulasnya.