Riau Kembali Dihantui Kabut Asap, Pengamat Lingkungan Ungkap Biang Keroknya

Kabut-asap-di-pekanbaru2.jpg
(DEFRI CANDRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Provinsi Riau tengah dihantui ancaman kabut asap yang semakin pekat akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Karhutla di sejumlah kabupaten, seperti Indragiri Hulu, Kampar, Pelalawan, Siak dan Rokan Hilir, memperkeruh udara di Riau.

Pengamat lingkungan dari Universitas Islam Riau (UIR), Edy Sabli, menjelaskan kabut asap sudah menjadi musim baru di Riau. 

Menurutnya, kabut asap terus-menerus berulang hampir setiap tahun jika kemarau tiba. Terlepas dari lahan yang terbakar atau sengaja dibakar maupun asap kiriman dari provinsi tetangga, ia menyebut kabut asap telah menyengsarakan rakyat.

"Akar dari masalah kabut asap ini sebenarnya adalah keserakahan manusia dari kegiatan perambahan hutan, ilegal logging, dan alih fungsi lahan, terutama di kawasan tanah gambut semakin tidak terkendali," ujar Edy Sabli Kepada RIAU ONLINE, Senin, 9 Oktober 2023.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, kata Edy, kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) hingga Agustus 2023 lalu tercatat sebanyak 31.093 kasus. Beberapa daerah di Riau yang kasus ISPA-nya tinggi yakni Kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Siak, dan Indragiri Hilir


"Akibat kabut asap ini, roda perekonomian bisa menjadi lumpuh, apalagi saat ini dunia pendidikan juga berdampak, anak-anak mulai diliburkan," tegasnya.

Bila perlu, tegas Edy, lahan yang terbukti sengaja dibakar, tidak diizinkan lagi untuk dijadikan perkebunan, tanaman industri, pertambangan, atau pembangunan lainnya, tetapi wajib dijadikan hutan kembali sebagai daerah resapan air.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mencatat 220 titik panas (hotspot) terpantau di Riau, Senin, 9 Oktober 2023.

Titik panas terbanyak ditemukan di Kabupaten Indragiri Hulu dengan 182 titik. Selain di Inhu, BMKG juga mencatat titik panas di Kabupaten Indragiri Hilir dengan 15 titik. Titik panas juga berada di Kuantan Singingi (Kuansing) dengan 9 titik panas, Pelalawan 8 titik panas, Kampar dan Bengkalis masing-masing 2 titik panas, serta satu titik panas di Kepulauan Meranti.

Sementara di Sumatera, titik panas terbanyak terpantau berada di Sumatera Selatan dengan 1.195 titik dan Bangka Belitung sebanyak 458 titik. Jambi ada 150 titik panas, Lampung 115 titik panas.

Titik panas juga terpantau di Sumatera Barat dengan 75 titik, Bengkulu dengan 8 titik panas, dan Sumatera Utara ada 4 titik.