Pemprov Riau Ikhtiar Turunkan Stunting Lewat Training of Trainer

Stunting2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2AP2KB) Provinsi Riau telah melangsungkan kegiatan Training of Trainer (ToT) sebagai upaya penurunan stunting di Riau. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas (Kadis) DP2AP2KB Fariza.

"Kegiatan ToT sebagai salah satu ikhtiar penurunan stunting di Riau. Dalam modul TOT strategi komunikasi perubahan perilaku ini sebagai langkah yang sangat relevan untuk menjawab kebutuhan upaya perubahan perilaku manusia," katanya pada RIAU ONLINE, Kamis, 6 Juli 2023.

Dirinya menyebut ToT sebagai suatu kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh PT RAPP bekerjasama dengan Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta dalam menyusun modul Strategi komunikasi perubahan perilaku kepada Tim Teknis Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi dan kabupaten di wilayah kerjanya. Diketahui kabupaten tersebut Siak, Pelalawan, Kampar, dan Kepulauan Meranti.

"Modul ToT strategi Perubahan Perilaku ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi penyelenggara pelatihan dan fasilitator dalam melakukan pendampingan kepada Pemerintah Kabupaten/kota hingga pemerintah desa dalam menyusun dan mengimplementasikan strategi komunikasi perubahan perilaku," terangnya.


Fariza menyebut standar kehidupan masyarakat di Riau sebagai tanggung jawab Pemprov Riau. Sementara itu, bagi PT RAPP upaya penurunan stunting merupakan implementasi salah satu prinsip 5C Good For Community (Kebaikan bagi Masyarakat).

Hingga kini stunting menjadi isu global yang perlu ditangani dengan serius. Tumbuh kembang anak menjadi perhatian dasar bagi orangtua dan keluarga dengan menerapkan gaya hidup sehat dan hidup bersih.

Menurut data dari laman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di Indonesia turun dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% di 2022. Sementara, standar WHO terkait prevalensi stunting harus di angka kurang dari 20%. Presiden Joko Widodo bahkan menetapkan target prevalensi stunting 2024 di angka 14%.