Pejabat Riau Kompak Berpakaian Melayu di Hari Lahir Pancasila, Syamsuar: Tingkatkan Kinerja

Syamsuar581.jpg
(Dok. Diskominfotik Riau)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kompak mengenakan seragam Melayu saat memperingati Hari Lahir Pancasila. Gubernur Riau Syamsuar tampil dengan balutan serba hitam yang dibalut songket kuning dan hijau, lengkap dengan peci hitamnya.

Sementara, Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution berpakaian Melayu kecoklatan dibalut songket ungu bercorak keemasan serta mengenakan kopiah. Para pejabat dari berbagai OPD pun kompak mengenakan pakaian Melayu. Bahkan, ada yang lengkap dengan tanjak dan selempang.

Peringatan Hari Lahir Pancasila berjalan khidmat meski diguyur hujan, Kamis, 1 Juni 2023. Upacara yang sebelumnya digelar di halaman kantor Gubernur Riau, terpaksa dipindahkan ke Ruang Melati Lantai III.

"Semoga melalui peringatan hari Pancasila tanggal 1 juni 2023 ini dapat lebih meningkatkan kinerja, membuat prestasi, membuat terobosan, dan menumbuhkan pembaharuan di tahun 2023 dan di tahun-tahun yang akan datang," kata Syamsuar.

Syamsuar bertindak sebagai inspektur upacara menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo tentang Pancasila dan nilai-nilainya sebagai falsafah dasar, pandangan hidup bangsa, dasar negara, ideologi, kekuatan pemersatu bangsa, dan sumber segala sumber hukum negara.

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan meja statis yang menyatukan berbagai keragaman yang ada, sekaligus sebagai bintang penuntun dinamis yang memandu kehidupan bangsa agar sesuai dengan cita-cita pendirian negara, mewujudkan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.


"Pancasila digali dan lahir dari bumi Indonesia menjadi konsensus nasional, untuk itu sudah selayaknya kita semua bangsa indonesia mengaktualisasikan Pancasila, sehingga Pancasila senantiasa diamalkan dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," imbuhnya.

Pancasila mengandung nilai-nilai etis yang berakar pada pengalaman faktual dan pengalaman akal serta pengalaman religius bangsa Indonesia. Dengan demikian, Pancasila bukanlah wacana belaka, melainkan realitas objektif dengan legitimasi kuat baik secara filsafat, politis, historis maupun kultural.

"Keberadaan Pancasila, merupakan anugerah dari Tuhan yang maha esa untuk bangsa indonesia. Pengamalan nilai-nilai Pancasila merupakan perwujudan rasa cinta kepada tanah air sehingga dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik," lanjutnya.

Kemudian, nilai-nilai Pancasila dapat diamalkan dalam bentuk sederhana, seperti saling menghargai, kerjasama, dan saling menghormati. Berkat Pancasila dengan nilai-nilai inklusivisme, toleransi dan gotong royong, serta keberagaman yang ada menjadi berkah yang dirajut dalam identitas nasional bhineka tunggal ika.

Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni memiliki makna bagi rakyat dan bangsa indonesia, tidak hanya menjunjung tinggi pancasila sebagai dasar negara ataupun tujuan berbangsa. Namun, turut menjadikan pancasila sebagai pegangan dalam kehidupan sehari-hari. 

"Pancasila bukan hanya untuk dibaca dan didengar, namun harus dipraktikkan dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga nilai-nilai pancasila akan tertanam di dalam hati bangsa Indonesia," tutupnya.