Sudah Tak Gajian 2 Bulan, Gaji Nakes di RSD Madani Juga Dipotong 50 Persen

RSD-Madani4.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Honor para Tenaga Harian Lepas (THL) di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, Kota Pekanbaru ternyata belum dibayarkan dua bulan. Mereka juga mengalami pemotongan mencapai 50 persen.

 

"Gaji bulan 11 dan 12 belum kunjung dibayarkan. Selain itu juga janji pembayaran potongan semalam yang 50 persen. Janjinya tanggal 15 semalam dibayarkan, tapi taunya zonk, ujar satu sumber yang tak ingin disebutkan identitasnya, kepada RIAU ONLINE, Selasa 20 Desember 2022.

 

Kini ratusan karyawan dan tenaga kesehatan masih menanti kejelasan gaji jelang akhir tahun 2022. Mereka mengaku hanya dijanjikan oleh pihak RSD Madani.

 

"Dijanjikan Jumat ini, kami mau lihat. Karena bank tutup buku tanggal 23 sebelum natal. Kami ini juga punya kebutuhan yang harus dipenuhi, kewajiban yang harus dibayarkan," ungkapnya.

 

Sebelumnya, Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun berjanji bakal mengingatkan Direktur RSD Madani agar menyampaikan kondisi sebenarnya keuangan di rumah sakit pemerintah.

 

Ia bereaksi tegas mendengar kabar adanya pemotongan honor para THL yang bekerja di rumah sakit pemerintah. "Kalau uangnya kurang, tetap bayarkan sesuai. Baru ditambahkan penganggaran tahun depannya. Jangan dipotong honor itu," ujarnya.


 

Muflihun mengingatkan Direktur RSD Madani mesti memperhitungkan jumlah THL dengan kemampuan keuangan. Direktur mesti bertanggung jawab untuk membayarkan honor sesuai besaran semestinya.

 

"Mestinya berapa jumlah THL, ya anggarkan honornya segitu. Mau THL banyak ya honornya harus ada, benahi internalnya, kaji sendiri. Kami (Pemko) tidak pernah memotong," paparnya.

 

Mantan Sekretaris DPRD Provinsi Riau ini menegaskan kondisi ini terjadi karena proses penanggaran di rumah sakit itu tidak jelas. Ia menyebut selama ini pemerintah kota sudah membayarkan honor hingga tunjangan kinerja pegawai.

 

Tapi memang penganggaran honor THL di rumah sakit itu yang kurang dari semestinya. Direktur RSD Madani harus memahami mekanisme APBD.

 

"Saya sampaikan ril nya seperti ini, nanti saya minta rumah sakit sesuaikan honor tersebut. Kekurangannya bisa dibayarkan tahun depan," ungkapnya.

 

 

 

 

 

Dirinya juga memerintahkan Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru untuk menindaklanjutinya. Ia harus menelusuri kesalahan dalam penganggaran di honor di RSD Madani.

 

Ia menegaskan bahwa pemerintah kota sama sekali tidak ingin memotong honor para THL.

"Ada ngga dipotong, tidak pernah ada istilah dipotong," pungkasnya.