11 Titik di Pekanbaru Digenangi Banjir, Kadis PUPR: Tak Separah Tahun Lalu

Banjir-di-Pekanbaru2.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAUONLINE)

 

RIAUONLINE, PEKANBARU - Banjir masih menghantui masyarakat Kota Pekanbaru saat hujan mengguyur dengan intensitas tinggi. Namun, Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, menilai banjir kali ini tak separah tahun lalu.

"Saya secara pribadi maupun selaku kepala dinas, minta maaf belum bisa menuntaskan banjir yang ada di Pekanbaru. Tapi saya kira kita sudah mengalami kemajuan-kemajuan dari tahun lalu," ujar Indra Pomi, Kamis 6 Oktober 20222.

Ia menilai bahwa, selama enam bulan terakhir sudah tidak ada lagi terjadi banjir. Namun, kata Indra, debit air hujan tinggi. Ditambah lagi kondisi air Sungai Siak juga sedang tinggi.

"Hujannya kan mulai dari magrib sampai menjelang pagi. Jadi debit dan intensitas hujan sangat tinggi. Kemudian kita di pinggir Sungai Siak, ini dipantau Senin malam memang lebih tinggi dari biasanya," paparnya.


Biasanya, kata Indra, anak sungai seperti Sungai Sail ini mampu menampung air yang datang dari pemukiman. Namun, karena dari Sungai Siak juga dalam keadaan tinggi, sehingga terjadi banjir.

"Air yang tertampung di pemukiman ini diteruskan ke Sungai Sail, biasanya mampu menampung, apalagi setelah dinormalisasi selama enam bulan. Tapi karena air Sungai Siak tinggi, debit air hujan juga tinggi, sehingga terjadi banjir seperti saat sekarang ini," ungkapnya.

Dirinya meminta maaf kepada masyarakat yang masih terdampak banjir di beberapa titik. Seperti diketahui, akibat curah hujan yang tinggi membuat banyak rumah warga banjir sejak Senin 3 Oktober 2022.

BPBD Kota Pekanbaru mendata ada 11 titik banjir. Sebanyak sembilan titik banjir di antaranya melanda perumahan warga. Terarah berada di Jalan Hangtuah, Gang Keluarga, RW 7, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sail.

Awal banjir melanda, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Saat ini kondisi banjir di kawasan tersebut mulai surut meskipun sejumlah rumah warga masih terendam.

Warga terdampak banjir hanya bisa membenahi barang-barang yang bisa diselamatkan. Sedangkan perumahan warga yang berada lebih dekat dengan anak sungai masih terendam banjir hingga ketinggian lutut orang dewasa.