5 Pendekatan Lonseling Pra Nikah

pra-nikah.jpg
(pixabay)

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Pernikahan merupakan peristiwa penting dalam hidup dan diharapkan terjadi sekali seumur hidup, sehingga perlu dipersiapkan sebaik dan sematang mungkin.

Hal ini dapat dilakukan konseling dengan beberapa pendekatan dan bimbingan.

Bimbingan yang diberikan merupakan upaya pemberian bantuan kepada individu sebagai pemimpin atau anggota keluarga agar mereka mampu menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma keluarga, serta berperan  untuk berpartisipasi aktif dalam mencapai kehidupan keluarga yang bahagia.

Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Kado pernikahan, 5 pendekatan konseling Pra Nikah, simak ulasannya berikut ini.

Pernikahan

Pernikahan merupakan awal terbentuknya keluarga, ketika proses awal pembentukannya yang berawal dari pasangan suami istri perlu memperoleh konseling agar pernikahan yang akan dibina memperoleh kebahagiaan.

 

Keluarga berfungsi membentuk komunikasi, aturan-aturan, dan negosiasi di antara para anggotanya. Keluarga melakukan interaksi yang diulang-ulang sehingga diperlukan adanya antisipasi dalam menghadapi persoalan agar terpeliharanya hubungan keluarga yang harmonis.

Strategi-strategi konseling keluarga akan membantu terpeliharanya hubungan keluarga, dan strategi ini merupakan upaya dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang mengalami perubahan.

Ada beberapa konsep utama dari pendekatan konseling Pra Nikah yaitu :

1. Kesadaran diri


Manusia memiliki kesanggupan untuk menyadari dirinya sendiri, suatu kesanggupan yang unik dan nyata yang memungkinkan manusia mampu berpikir dan memutuskan.

Semakin kuat kesadaran diri itu pada seseorang, maka akan semakin besar pula kebebasan yang ada pada orang itu. Kesanggupan untuk memilih alternative-alternatif yakni memutuskan secara bebas di dalam kerangka pembatasnya adalah suatu aspek yang esensial pada manusia.

2. Menciptakan makna kehidupan

Manusia selalu berusaha untuk menemukan tujuan hidup dan menciptakan nilai-nilai yang akan memberikan makna bagi kehidupan. Pada hakikatnya manusia memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan sesamanya dalam suatu cara yang bermakna, sebab manusia adalah makhluk rasional.

Kegagalan dalam menciptakan hubungan yang bermakna dapat menimbulkan kondisi-kondisi keterasingan dan kesepian. Manusia juga berusaha untuk mengaktualkan diri yakni mengungkapkan potensi-potensi manusiawinya.

3. Memilih bagaimana kelanjutan hidup akan berlangsung

Memikul tanggung jawab untuk memilih, dengan meluaskan kesadaran diri calon mempelai wanita dan pria, dengan meningkatkan kesanggupan pilihannya yaitu menjadi bebas dan bertanggung jawab atas arah hidupnya, sehingga mampu menghadapi kecemasan atas tindakan memilih, dan menerima kenyataan atas apa yang telah dipilih untuj keberlangsungan hidup selama menikah.

4. Siklus kehidupan

Sebuah keluarga mengarah pada suatu pandangan bahwa keluarga itu sebagai sistem yang mengalami perubahan. Ada tugas-tugas yang harus dipenuhi untuk setiap perkembangan dalam menjalani kehidupan rumah tangga, diperlukan adanya sikap saling toleransi dan menghargai satu sama lain antar anggota keluarga agar perubahan hidup dalam berumah tangga tidak berubah menjadi konflik.

 

5. Kebebasan dan tanggung jawab

Kesadaran atas kebebasan dan tanggung jawab dapat menimbulkan kecemasan yang menjadi hal yang mendasar pada manusia. Kecemasan juga bisa diakibatkan oleh kesadaran atas keterbatasan yang terkadang sulit untuk dibendung, sehingga tak jarang menimbulkan konflik.

Konflik yang terjadi dalam rumah tangga merupakan hal yang wajar, namun diperlukan adanya sikap penyelesaian konflik yang baik antar sesama anggota keluarga dengan sama sama bertanggung jawab dalam mengambil keputusan yang bijak.

Sekian informasi mengenai Kado pernikahan, 5 pendekatan konseling Pra Nikah. Semoga informais yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.