Lilis Bikin Kapok Preman Tukang Palak yang Kerap Minta Uang ke Warungnya

preman-ditangkap.jpg
(Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Aksi-aksi meresahkan sejumlah oknum kerap mengusik kenyamanan masyarakat. Satu aksi premanisme yang melakukan pemalakan atau pungutan liar (pungli).

 

Pengusaha kuliner pun tak luput dari aksi para oknum tidak bertanggung jawab. Mereka kerap mendatangi pelaku usaha, meminta uang, melakukan kekerasan hingga intimidasi dan teror.

 

"Saya pernah dimintai uang sama orang tak dikenal. Alasannya untuk uang kebersihan, tapi suka maksa," ujar Lilis, satu pengusaha kuliner di Pekanbaru.

Kepada riauonline.co.id Lilis bercerita, ia dan suami membuka warung pecel lele di Jalan K.H Ahmad Dahlan. Mereka membuka warung mulai sore hingga malam hari.

 


"Waktu itu ada dua orang yang datang meminta uang kebersihan lagi, lalu saya bilang ke suami. Orang itu disuruh makan dulu. Sementara suami saya pergi lapor ke markas tentara dekat sini," kata Lilis.

 

Tak lama, katanya, suami saya datang dengan dua tentara. Dua oknum tadi pun ditanyai oleh tentara. Pada akhirnya diberi pelajaran yang sangat berarti.

 

 

 

"Mereka diberi pelajaran yang membekas di wajahnya. Akhirnya gak ada datang-datang lagi ngutip uang," ujar Lilis.

 

Menurut keterangan Lilis, tak hanya warung usahanya saja. Ada bengkel dan tempat tour and travel juga sering diminta uang kebersihan. Oknum meminta uang hingga Rp 50 ribu tiap tokonya.

 

Aksi premansime dan pemalakan masih marak terjadi. Masyarakat pun banyak dirugikan atas aksi tidak terpuji. Apalagi adanya ancaman, membuat masyarakat takut untuk melakukan pengaduan.